Curhat Jay Idzes Harus Melupakan Piala Dunia 2026 Bareng Timnas Indonesia

Bek timnas Indonesia Jay Idzes-X-
JAKARTA, Sportszone.id - Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes menjadi pemain yang paling terpukul dengan kekalahan Timnas Indonesia. Selama 90 menit dia beri segalanya bahkan membersihkan sampah botol yang dilemparkan fans Garuda yang marah dengan ulah pemain Irak.
Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, Jay mencurahkan seluruh kesedihannya. Dia mengaku kecewa, tetapi menegaskan bahwa kegagalan ini bukan akhir dari perjalanan Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Irak pada laga kedua putaran keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah pada Minggu.
Gol tunggal Irak dicetak oleh Zidane Iqbal pada menit ke-76 setelah menerima umpan matang dari Youssef Amyn.Hasil ini membuat Indonesia menutup peluang untuk lolos ke babak selanjutnya, setelah sebelumnya juga kalah 2-3 dari Arab Saudi pada laga perdana.
BACA JUGA:LavAni Navy Tak Terbendung, Sapu Bersih Kemenangan di Final Four Livoli
Dengan dua kekalahan tersebut, pasukan Garuda menempati posisi juru kunci Grup B. Hanya juara grup yang lolos ke Piala Dunia, sedangkan peringkat dua melaju ke putaran kelima.
“Sulit rasanya ketika kita sudah lama mengerjakan sesuatu, lalu gagal,” ungkap Jay Idzes dalam unggahan di akun Instagram miliknya pada Minggu.
“Mungkin memang belum waktunya, mungkin Yang di Atas punya jalan yang berbeda. Mungkin kita butuh pengalaman ini untuk belajar dan berkembang.”
Sangat Berat untuk Diterima
Jay mengakui hasil ini berat diterima, mengingat seluruh pemain telah bekerja keras untuk mewujudkan mimpi tampil di panggung terbesar sepak bola dunia.
BACA JUGA:Manchester United Siap Lepas 2 Pemain Ini di Bursa Transfer Januari
Namun, dia menilai setiap perjalanan, termasuk kegagalan, membawa pelajaran berharga bagi tim.
"Kesempatan ini bisa menjadi momen penting untuk memperkuat mental dan pengalaman kami dalam menatap masa depan,” katanya menambahkan.
Meski gagal membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, Jay menegaskan bahwa perjuangan ini bukanlah kegagalan, melainkan proses membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan sepak bola nasional.