MotoGP Mandalika: Ducati Jaga Emosi Pecco Bagnaia

Pembalap Ducati Pecco Bagnaia tampak bersembunyi dari media-X-
JAKARTA,Sportszone.id - Ducati Lenovo benar-benar amsiong di MotoGP Mandalika. Dua pembalap andalan mereka Marc Marquez dan Pecco Bagnaia sama-sama tidak finis.
Marquez tidak finis karena diseruduk Marco Bezzecchi, sedangkan Bagnaia tidak finis karena mengalami crash ringan yang membuatnya gagal total mengulangi prestasi MotoGP Jepang.
Anjloknya hasil yang diraih Bagnaia membuat dia sangat frustrasi. Bagnaia bahkan tak tampak batang hidungnya di depan media. Bos tim Ducati MotoGP, Davide Tardozzi, mengatakan Pecco Bagnaia hancur usai MotoGP Mandalika dan Ducati mencoba melindungi emosinya.
Seminggu setelah menyapu bersih MotoGP Jepang, juara dunia dua kali itu kembali ke apa yang disebutnya sebagai performa 'Misano'-nya selama Grand Prix Indonesia.
BACA JUGA:Hasil MotoGP Mandalika: Fermin Aldeguer Ukir Sejarah Jadi Juara, Marquez Crash
Memasuki kualifikasi di posisi ke-16, Pecco Bagnaia berada di posisi terakhir sprint dan tertinggal hampir 30 detik dari pemimpin klasemen, sebelum akhirnya terjatuh dari grand prix saat kembali tertinggal jauh di belakang.
Baik Ducati maupun Bagnaia bingung menjelaskan penurunan performa yang tiba-tiba ini, mengingat hal ini terjadi di tengah laporan yang terus-menerus bahwa ia sebagian besar akan kembali ke GP24 dengan mesin 2025 yang dipasang di Jepang.
Bagnaia tidak menghadiri tugas medianya pada hari Minggu, dengan Ducati mengklaim bahwa itu adalah "konsekuensi dari kecelakaan", meskipun tidak menjelaskan apakah ini berarti ia mengalami cedera.
Ducati Jaga Emosi Bagnaia
Berbicara kepada Sky Italy, Tardozzi kini mengatakan ia dijauhkan dari media untuk "melindungi emosinya".
BACA JUGA:Begini Penjelasan Marc Marquez soal Senggolan dengan Alex Rins di Sprint Race MotoGP Mandalika
"Dia sangat terpukul saat ini, pertama sebagai pribadi dan terlebih lagi sebagai pebalap," kata manajer tim Ducati itu seperti dikutip sportszone.id dari crash.
"Kami ingin melindungi Pecco dan emosinya. Jika dia datang ke sini dengan air mata berlinang, itu tidak mungkin sebaliknya.
"Dia pria yang sangat sensitif, pebalap yang cepat, tetapi saat ini kami pikir yang terbaik adalah membiarkannya sendiri dan mencoba bekerja keras agar dia bisa tampil di Phillip Island."