Wuih, BYD Sealion 6 Bakal Diekspor ke Jepang pada Januari 2026

Wuih, BYD Sealion 6 Bakal Diekspor ke Jepang pada Januari 2026

BYD Sealion 6 bakal dijual di Jepang-dok: carnewschina.com-

JAKARTA,Sportszone.id - Produsen kendaraan listrik terbesar di Tiongkok, BYD segera merambah Jepang. BYD berencana memperkenalkan kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) di Jepang mulai Januari 2026, menurut Nikkei China

Perusahaan ini diperkirakan akan meluncurkan SUV BYD Sealion 6 (dikenal sebagai Song Plus di Tiongkok) sebagai model PHEV pertamanya untuk pasar, dengan detail lebih lanjut yang akan diumumkan di Japan Mobility Show di Tokyo pada Oktober 2025.

Presiden BYD Jepang, Atsuki Tofukuji, seperti dilansir carnewschina.com yang dibaca Sportszone.id, mengatakan bahwa peluncuran PHEV akan membantu mengatasi kekhawatiran mengenai jarak tempuh yang sering dikaitkan dengan BEV. Ia menggambarkan langkah ini sebagai langkah penting dalam memperluas kehadiran BYD di Jepang.

PHEV menggabungkan baterai isi ulang dengan mesin pembakaran internal. Mereka menawarkan pengalaman berkendara layaknya kendaraan listrik (EV) pada kecepatan rendah, tetapi mengandalkan mesin untuk jarak yang lebih jauh, sehingga mengurangi kekhawatiran akan jangkauan. 

BACA JUGA:ILeague Geser Jadwal Super League Pekan ke-8 ke Desember, Cek Laganya di Sini

Tidak seperti hibrida konvensional, PHEV dapat diisi dayanya secara eksternal dan dapat berfungsi sebagai daya cadangan saat keadaan darurat atau penggunaan di luar ruangan. Namun, biayanya yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan hibrida tradisional menyebabkan adopsi yang terbatas di Jepang.

Persaingan di pasar PHEV Jepang tetap ketat, dengan Toyota dan Mitsubishi memegang pangsa pasar yang signifikan. Model seperti Toyota Harrier dan Mitsubishi Outlander PHEV mendominasi segmen ini. Meskipun Sealion 6 dianggap kurang kompetitif dalam hal jangkauan berkendara dan efisiensi bahan bakar dibandingkan dengan pesaing domestik, BYD bertujuan untuk memposisikannya pada harga yang lebih rendah. 

PHEV Jepang biasanya berharga lebih dari lima juta yen (sekitar 24.130 dolar AS), sementara BYD berencana menawarkan modelnya di bawah harga tersebut.

Secara global, PHEV menyumbang pangsa penjualan BYD yang lebih besar daripada BEV. Pada tahun 2024, BYD menjual 4,27 juta kendaraan, dengan PHEV menyumbang 2,48 juta unit (58 persen), dibandingkan dengan 1,76 juta BEV (41 persen). Perusahaan ini telah memperkenalkan PHEV di Eropa dan Asia Tenggara, termasuk pasar-pasar seperti Thailand, Filipina, dan Singapura.