Marc Marquez Ungkap Musuh Terberatnya dalam Perjuangan Merebut Juara MotoGP Lagi dalam 5 Tahun

Marc Marquez Ungkap Musuh Terberatnya dalam Perjuangan Merebut Juara MotoGP Lagi dalam 5 Tahun

Pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez juara MotoGP 2025-gambar dibuat dengan sora Ai-

JAKARTA,Sportszone.id - Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez menjadi pembalap pertama dalam sejarah yang bisa juara setelah vakum selama lima tahun. Belum ada pembalap yang bisa menyamai torehan itu.

Marquez pun menceritakan pertempurannya untuk berjaya lagi di puncak juara MotoGP 2025. Dia mengaku musuh terberatnya dalam lima tahun terakhir yaitu melawan diri sendiri setelah cedera lengan yang serius.

Pada hari Minggu di Grand Prix Jepang, pembalap berusia 32 tahun itu menjadi juara dunia MotoGP untuk ketujuh kalinya dalam kariernya dan untuk pertama kalinya sejak 2019.

Mengakhiri paceklik gelar terpanjang dalam sejarah kelas utama bagi seorang pembalap, Marc Marquez melewati tahun-tahun penuh cedera dan mesin Honda yang tidak kompetitif yang mengikis kepercayaan dirinya sejak 2020 sebelum akhirnya pindah ke Gresini Ducati untuk tahun 2024.

BACA JUGA:Kembali Ditunjuk Latih Timnas U-23 di SEA Games 2025, Begini Komentar Indra Sjafri

Hal ini pada akhirnya membawanya ke jalur untuk memenangkan gelar juara tahun 2025 bersama merek Italia tersebut.

Perjalanan pemulihan cedera Marquez sejak patah lengan di Grand Prix Spanyol 2020 telah terdokumentasi dengan baik, meskipun ia mengakui pada hari Minggu di Motegi bahwa hal yang paling sulit untuk dihadapi adalah pikirannya sendiri.

"Saya merasakan perasaan yang sangat aneh," katanya seperti dikutip sportszone.id dari crash.

“Tentu saja saya menikmatinya, tetapi saya tidak menikmatinya secara bersamaan. Saya hanya merasa damai dengan diri saya sendiri."

BACA JUGA:Barcelona vs Real Sociedad, Comeback Lamine Yamal Bikin Geleng-Geleng Pelatih Lawan

Marc vs Marc

Ya, Marquez ternyata hanya perlu melawan dirinya sendiri untuk jadi juara. Namun itu harus dilakukannya selama lima tahun sebelum kembali menjadi juara.

“Itu adalah sesuatu yang selama beberapa tahun terakhir saya perjuangkan melawan banyak hal," katanya.

“Tetapi hal yang paling sulit adalah melawan Marc: Marc melawan Marc. Marc yang satu berkata satu arah, dan Marc yang lain berkata arah lain.

Berita Terkait