Shin Tae-Yong Blak-Blakan Bicara soal Pemecatannya di Ulsan HD

Mantan pelatih Timnas Indonesia dan Ulsan HD Shin Tae-Yong-X-
JAKARTA,Sportszone.id - Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-Yong menjalani masa yang buruk lagi di kariernya. Kali ini, dia dipecat oleh klub Korea Selatan Ulsan HD karena hasil buruk dan berbagai alasan lainnya.
Seperti dikutip KBS yang dibaca sportszone.id, STY mengaku sangat marah dengan isu dan fakta-fakta yang tidak benar terkait pemecatannya. Salah satu tuduhan yang diarahkan kepadanya yaitu dia sering main golf saat Ulsan HD main tandang.
Sebelumnya, muncul foto tas golf di dalam bus tim. Ini menimbulkan kecurigaan bahwa Shin Tae-Yong kerap bermain golf di setiap pertandingan tandang.
"Sama sekali tidak. Foto itu diambil saat pertandingan tandang di Seoul pada akhir Agustus. Saya tidak menyangka akan bermain golf di Ulsan, jadi saya memasukkan tas golf saya ke dalam bus tim untuk dikirim ke rumah saya di Seongnam. Tim, termasuk saya, pergi ke Seoul dengan KTX. Saya meminta putra kedua saya untuk pergi ke penginapan kami di Sangam-dong dan mengambil tas golf saya lalu membawanya pulang," ujar Shin Tae-Yong.
BACA JUGA:Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa: Jerman Sikat Irlandia Utara 1-0
"Namun, setahu saya, salah satu pemain yang pertama kali datang menemukan tas golf saya saat menurunkan penumpang dari bus tim, mengambil fotonya, dan melaporkannya kepada tim. Hal itu bocor. Saya belum pernah bermain golf di pertandingan tandang. Siapa yang gila bermain golf di pertandingan tandang? Jika saya membawa tas golf saya ke mana-mana untuk pertandingan tandang, saya tidak akan pernah melatih lagi."
Tidak Pernah Serang Pemain
STY juga ditanyakan soal keluhan pemain yang merasa dilecehkan oleh dirinya secara verbal dan fisik. Shin kembali membantahnya secara keras karena dia selalu menjaga keakraban dengan pemain.
"Filosofi sepak bola saya adalah, "Saya tidak mengumpat atau menyerang pemain." Orang-orang memanggil saya "memimpin seperti seorang kakak." Bahkan di Indonesia, saya suka menggoda dan bercanda dengan pemain yang bahkan tidak saya kenal, dan begitulah saya menjadi dekat. Lalu mereka melempar saya ke air. Selalu seperti itu," kata Shin.
"Di Ulsan, saya akui saya menggoda beberapa pemain saat pertama kali tiba karena kami semua agak canggung. Saya mengakuinya saat wawancara dengan klub. Untuk lebih dekat dengan mereka, saya akan mengatakan hal-hal seperti, "Hei, dasar brengsek," dan bahkan menarik telinga mereka. Tapi tidak ada sedikit pun niat jahat. Saya tidak bermaksud memarahi mereka, saya hanya berusaha bersikap ceria dan menyenangkan dalam suasana yang positif.
BACA JUGA:Timnas Basket Indonesia Mencari 15 Pemain Terbaik Untuk Diboyong Try Out ke Australia
"Saya tidak pernah memaki siapa pun di ruang ganti, bahkan setelah kekalahan besar. Saya tidak pernah melakukan kekerasan emosional. Jika saya melakukannya, saya tidak akan melatih, dan saya tidak akan pernah melakukannya lagi.
Namun seorang pemain melihat ini dan melaporkan kekerasan verbal dan fisik yang dilakukan manajer kepada klub, mengatakan bahwa ia merasa terhina. Saya bertanya kepada pemain yang dimaksud, dan ia sangat marah, bertanya, "Saya?" dan menyangkalnya. Teman itu adalah murid saya, dan kami tetap berhubungan tidak hanya di hari ulang tahun tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Berselisih dengan Pemain Senior