Marc Marquez Khawatir Tekanan Ban Turun di MotoGP Thailand, Manajer Ducati Malah Kasih Bantahan

Davide Tardozzi dan Marc Marquez saat ada di paddock-X-
JAKARTA,Sportszone.id - Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez mengindikasikan teknisi dan kru sudah menyetel tekanan ban terlalu rendah di MotoGP Thailand. Itu pula yang membuat Marquez mundur dulu di balapan karena takut kena sanksi 16 detik.
Namun internal Ducati malah membantah tudingan tekanan ban depan Marquez terlalu rendah. Manajer tim pabrikan Ducati, Davide Tardozzi, menyebut tudingan Marquez harusnya didasari data sehingga tak serta merta menunjuk kesalahan kepada tim.
Analisis TNT Sports MotoGP, Michael Laverty, mengemukakan bahwa kesalahan yang menyebabkan kekhawatiran tekanan ban depan Marquez – yang membuatnya turun dari posisi terdepan ke posisi kedua di Grand Prix Thailand hari Minggu saat ia mencoba meningkatkan tekanannya karena alasan legalitas.
Ide bahwa kesalahan tersebut menyebabkan Marquez khawatir akan tekanan ban depan, yang membuatnya turun dari posisi terdepan ke posisi kedua di Grand Prix Thailand hari Minggu saat ia mencoba meningkatkan tekanan.
Namun, Tardozzi mengatakan kepada TNT Sports pada hari Minggu bahwa tidaklah tepat untuk membuat asumsi tanpa terlebih dahulu memeriksa data dari motor Marquez.
“Sejujurnya, kami harus mengunduh data dan melihat apa yang terjadi,” katanya. “karena kami [menduga Marc Marquez akan berada di depan], tetapi kami tidak tahu persis angkanya.”
BACA JUGA: Rekor 18 Tahun Casey Stoner Akhirnya Dipecahkan Marc Marquez di MotoGP Thailand
Data Harus Jadi Pegangan
Uniknya, Tardozzi tak mau mengungkap data sebenarnya kepada publik. Dia hanya mengindikasikan jangan menyalahkan tim terlebih dahulu.
“Saya pikir teknisi kami selalu menghitung dengan sangat baik angka-angka suhu," katanya.
“Tetapi pada akhirnya kami harus melihat datanya, karena berbicara tanpa mengetahui apa yang terjadi tidaklah baik.”
Tardozzi mengakui bahwa penurunan kecepatan Marquez yang tiba-tiba saat ia tertinggal di belakang Alex Marquez dari Gresini membuatnya gugup.
“Ia melambat dengan cara yang aneh, karena ia bisa melambat dengan cara yang berbeda,” katanya.
“Tetapi jantung saya [berdetak 200bpm]; tetapi segera, ketika di tikungan kelima ia berada di belakang Alex dengan cara yang normal, saya mengerti [apa yang terjadi].”