Salah satu tujuan Bartolini adalah memanfaatkan lebih banyak ban belakang Michelin, sesuatu yang lebih baik dilakukan Ducati daripada yang lain.
"Ini telah menjadi bagian dari pengembangan selama musim dingin," ungkapnya. "Saya masih yakin kami masih sedikit jauh dan perlu bekerja lebih keras ke arah itu.
"Jika kami dapat menemukan kombinasi ban depan yang kuat, dengan sedikit lebih banyak [cengkeraman] belakang, mungkin kami setidaknya bisa bertarung."
Pekerjaan yang sedang berlangsung juga memadukan yang terbaik dari teknik balap Eropa dan Jepang.
"Sejujurnya saya terkesan dengan upaya yang dilakukan semua orang di pihak Yamaha dan juga orang-orang baru, dalam proyek ini. Saya pikir semua orang sangat bersemangat," katanya.
"Sulit untuk mengatakan seberapa banyak yang masih harus kami ubah. Yang pasti kami mencoba memadukan kedua pola pikir itu. Saya rasa kami masih perlu sedikit kerja keras, tetapi semuanya berjalan ke arah yang benar.”
Tantangan Baru dengan Pramac
Tantangan logistik lainnya adalah mendukung proyek Pramac baru yang didukung pabrik Yamaha, yang akan memperlihatkan empat M1 di grid untuk pertama kalinya sejak 2022.
“Karena kami memiliki satu tim lagi, kami mencoba mengoptimalkan komunikasi antar tim,” kata Bartolini. “Kami juga mencoba mencampur staf Eropa dan staf Jepang sehingga mereka dapat bekerja lebih bersama.
“Karena kami memiliki satu bagian dari proyek kami di Jepang dan satu bagian di Italia, kami harus mempertimbangkan zona waktu dan bahasa yang berbeda… Ada banyak panggilan video!”
Musim kedua Bartolini sebagai direktur teknis MotoGP Yamaha dan tahun pertama Pavesio sebagai kepala tim dimulai dengan Grand Prix Thailand akhir pekan depan.