Hasil Lengkap China Masters 2025: Putri KW Temani Fajar/Fikri ke Perempat Final

Putri KW lolos perempat final China Masters 2025-dok: PBSI-
JAKARTA,Sportszone.id - Tim bulu tangkis tak banyak mengirimkan wakil ke perempat final China Masters 2025. Beberapa kandidat yang diharapkan unjuk gigi seperti Jonatan Christie dan Sabar/Reza gagal melaju lebih jauh.
Wakil teranyar Indonesia ke perempat final China Masters 2025 yaitu Putri KW. Tunggal putri Indonesia ini berhasil susul Fajar/Fikri untuk menjaga harapan Merah Putih.
Putri Kusuma Wardani lolos ke perempat final usai kalahkan wakil Korea Selatan, Sim Yu Jin dengan 21-16, 21-19 di Shenzen Arena, Kamis 18 September 2025.
"Sim Yu Jin menurut saya salah satu yang pukulannya paling menyulitkan. Dia punya kelebihan mengarahkan bola ketika sudah dekat dengan raketnya, itu sering tidak terbaca," kata Putri KW seperti dikutip sportszone.id dari rilis PBSI.
BACA JUGA:Timnas Basket Putra Indonesia Siap Tempur di SEA Games 2025, Ogah Pusingkan Regulasi
"Tadi saat masuk lapangan tidak ada pikiran atau beban harus menang, saya coba menjalani pertandingan dengan biasa saja. Mencoba menerapkan pola yang disiapkan.
"Di gim pertama sempat tertinggal akhirnya bisa membalikkan keadaan. Di gim kedua, saat sudah unggul jauh malah jadi agak takut untuk pengembalian-pengembalian jadinya banyak hilang poin. Dari situ ketegangan cukup terasa lalu main terburu-buru. Beruntung saya bisa ambil lagi kendali di saat kritis.
"Sangat senang bisa ke perempatfinal tapi besok harus lebih baik lagi mainnya. Pikirannya dijaga dan mencoba enjoy."
Amri/Nita Terhenti
Sementara itu, langkah Putri KW gagal diikuti oleh Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah. Mereka kalah dari wakil China Guo Xin Wa/Chen Fang Hui dengan 18-21, 7-21.
BACA JUGA:Yaaah, Ranking FIFA Timnas Indonesia Menurun Lagi
"Gim pertama kami berani mengadu main no lob dan cukup berhasil. Sayang memang di akhir ketika kedudukan 18-18, kami melakukan tiga kesalahan sendiri secara beruntun," kata Amri.
"Di gim kedua kami keduluan terus dalam penempatan bola, mereka lebih cepat mengatur arah permainan."
"Hari ini mereka lebih susah dimatikan, pertahanannya cukup rapat, berbeda saat kami menang di Thailand Open lalu. Terutama di gim kedua jadinya kami banyak melakukan kesalahan sendiri, kami juga jadi ragu-ragu mainnya, mau defense atau menyerang," Nita menimpali.