Diogo Jota Meninggal, Trent Alexander-Arnold Kesulitan Fokus di Laga Real Madrid vs Dortmund

JAKARTA,Sportszone.id - Kesedihan mendalam dirasakan bek Real Madrid Trent Alexander-Arnold usai meninggalnya Diogo Jota. Pernah lima tahun bermain bersama di Liverpool, Arnold mengaku harus melawan rasa sedih yang besar untuk membantu Madrid menang 3-2 atas Dortmund pada perempat final Piala Dunia Antarklub 2025.

Dia mengatakan mantan rekan setimnya di Liverpool Diogo Jota "ada di sana bersama saya" setelah membantu Real Madrid mencapai semifinal Piala Dunia Antarklub.

Alexander-Arnold dan Jota menghabiskan lima tahun bersama di Liverpool sebelum bek sayap Inggris itu pindah ke Madrid pada bulan Juni.

Jota, berusia 28 tahun, meninggal dalam kecelakaan mobil pada hari Kamis bersama dengan saudaranya yang berusia 25 tahun Andre Silva. Pemakaman bersama mereka diadakan pada hari Sabtu di Portugal.

Alexander-Arnold telah tampil untuk Real Madrid di Piala Dunia Antarklub di Amerika Serikat dan membantu gol Fran Garcia dalam kemenangan 3-2 mereka melawan Borussia Dortmund di perempat final di New Jersey.

Ia mengatakan berita meninggalnya Jota "sangat sulit" untuk diterima.

"Saya harus berusaha tampil untuk tim dan membantu mereka memenangkan pertandingan, tidak peduli seberapa sulitnya itu," kata Alexander-Arnold seperti dikutip sportszone dari DAZN setelah pertandingan.

"Meski sulit untuk melakukannya, saya harus memaksakan diri untuk fokus pada pekerjaan dan peran saya. Saya mencoba melakukannya sebaik mungkin, tetapi itu sulit dan saya tidak akan berbohong tentang itu.

"[Jota] adalah salah satu teman dekat saya - dan saya yakin itulah yang dia inginkan dari saya. Saya yakin kami juga akan tertawa dan bercanda tentang assist itu. Dia ada di sana bersama saya, saya yakin."

BACA JUGA:Fisioterapis Diogo Jota Ungkap Percakapan Terakhir dengan Almarhum Sebelum Meninggal

BACA JUGA: 5 Gol Fantastis yang Pernah Dicetak Diogo Jota di Liverpool dan Wolves

Si Penerang Ruangan

Alexander-Arnold punya kesan yang bagus soal Diogo Jota. Dia mengatakan penyerang Portugal itu adalah "seseorang yang menerangi ruangan saat dia berada di sana".