Tubikaro Tsukamoto Beber Cara Honda Ubah Musim Rock Bottom di 2024 Jadi Podium di MotoGP 2025

Kepedihan musim lalu, katanya, merupakan dasar yang diperlukan.

“Tahun lalu adalah musim di mana kami menetapkan langkah pertama dalam perkembangan itu, meskipun sedikit goyah.”

BACA JUGA: MotoGP 2025: Terungkap, Jumlah Uang Fantastis dari Honda yang Ditolak Marc Marquez Demi Ducati

Motor RC213V Kini Lebih Cepat 1 Detik

Menurut Tsukamoto, RC213V telah meningkat sekitar satu detik per putaran dibandingkan dengan 2024. Sekarang mereka mengejar sepersepuluh detik terakhir.

“Jika Anda mendapatkan spesifikasi mesin yang tepat, Anda dapat meningkatkan waktu Anda sekaligus,” jelasnya.

“Namun untuk meningkatkan hingga tiga persepuluh detik, Anda harus mengubah semua elemen - mulai dari suspensi, bodi, pengaturan mesin, dan kontrol - dan memangkas 0,1 detik setiap kalinya.

“Terkadang Anda dapat meningkatkan banyak hal dengan satu pukulan, tetapi itu tidak semudah itu. Selain itu, persaingan juga terus berkembang, jadi tidak akan pernah semudah ini.”

BACA JUGA:Hasil Singapore Open 2025: Fajar/Rian Terjungkal di Perempat Final, Wakil Indonesia Habis

Rombak Aerodinamika Motor

Salah satu area utama di mana RCV telah berjuang melawan para pesaingnya di Eropa adalah aerodinamika.

“Di MotoGP, efektivitas aerodinamika dipengaruhi oleh postur pengendara, keseimbangan beban, dan tingkat suspensi yang tenggelam, dan jika didorong terlalu keras, itu dapat memiliki efek sebaliknya,” jelas Tsukamoto.

“Selain itu, perilaku aerodinamis saat motor bersandar sangat sulit direproduksi, bahkan di terowongan angin atau simulasi.”

“[Sekarang] kami juga menggunakan terowongan angin HRC Sakura untuk memajukan pengembangan, tetapi operasi skala penuh belum dimulai,” tambahnya.

“Saat ini kami dalam tahap persiapan, tetapi kami menantikan berbagai kemungkinan untuk masa mendatang. Ini akan berlanjut selama beberapa tahun.