Hasil NBA: Buktikan Ketenangan, Anthony Edwards Bawa Timberwolves Pukul Thunder untuk Skor 2-1

"Hanya kembali ke pusat kebugaran, melihat lemparan masuk dan terus mempercayainya. Itu saja."

Itu adalah pertandingan ke-15 sepanjang kariernya yang menghasilkan 30 poin di babak playoff, kelima terbanyak oleh pemain berusia 23 tahun atau lebih muda, hanya kalah dari LeBron James (21 pertandingan), Kobe Bryant (17), Kevin Durant (17) dan Luka Doncic (17).

"Itulah yang kami butuhkan darinya, dan ketika ia melakukannya, itu membawa kami ke level yang lain," kata pelatih Wolves Chris Finch. 

"Saya pikir itulah yang benar-benar hebat di kuarter pertama. Dia mencuri beberapa bola. Dia ada di mana-mana. Dia tahu bahwa kami membutuhkan awal seperti itu dari pertahanan kami, dan dia melakukannya. Itu benar-benar, sangat bagus."

BACA JUGA: Hasil NBA: Pascal Siakam Mengamuk, Pacers Ungguli Knicks untuk Skor 2-0 di Final Wilayah

BACA JUGA:Giliran Hansi Flick yang Puji Marcus Rashford dan Luis Diaz Cocok untuk Barcelona

Wolves Cetak Rekor Poin

Wolves mengikuti jejak Edwards, dan keunggulan 72-41 mereka di babak pertama merupakan rekor poin waralaba dalam satu babak pertandingan playoff.

"Dia mendapatkan beberapa bola awal dengan mudah, dan dengan pemain bagus seperti itu, Anda tidak bisa membiarkan mereka merasa nyaman di awal atau akan terlihat seperti itu," kata Gilgeous-Alexander, yang hanya mencetak 14 poin dengan tembakan 4 dari 13 sambil mencatat enam assist dan empat turnover.

Ledakan ofensif Wolves dipicu oleh upaya pertahanan yang dinamis. Mereka menahan Thunder dengan tembakan 40,7% sebagai satu tim dan memenangkan pertempuran turnover, hanya melakukan 10 tembakan dibanding 15 milik Oklahoma City.

Kekalahan 42 poin tersebut merupakan kekalahan terbesar dalam sejarah pascamusim Thunder.

"Sejujurnya, itu menunjukkan kepada kita, lebih dari apa pun, apa yang mampu kita lakukan," kata pemain bertahan Wolves Mike Conley, salah satu dari tujuh pemain Minnesota yang berhasil mencetak dua atau lebih 3 poin. 

"Jadi, sekarang kita telah menetapkan standar untuk diri kita sendiri, seperti, mengapa kita tidak bermain dengan usaha seperti ini setiap malam? Jadi, jika kita tidak melakukannya di pertandingan berikutnya, itu salah kita. Itu tidak ada hubungannya dengan mereka."

BACA JUGA:Final Baru Main, Shai Gilgeous Alexander Sudah Terpilih Jadi MVP NBA Kalahkan Jokic

Jangan Terlalu Bangga