Gencarkan Kampanye Menulis untuk Mendongkrak Skor PI

Gencarkan Kampanye Menulis untuk Mendongkrak Skor PI

Snowman Indonesia, selaku produsen alat tulis yang sudah dikenal sejak beberapa dekade lalu, terdorong membudayakan kembali tradisi tulisan tangan.-Sportszone.id-Istimewa

JAKARTA, Sportszone.id – Kapan Anda terakhir menulis daftar belanja, atau mengerjakan pe-er sekolah di buku tulis? Mungkin sebagian kita sudah jarang membawa pulpen dan kertas dalam beraktifitas. Tapi bagi kalian yang masih melakukannya, bersyukurlah. Pasalnya sejumlah penelitian mengkonfirmasi kebiasaan menulis tangan, ternyata banyak manfaatnya.

Salah satunya menguatkan daya ingat, atau memory ability kita. Dikutip dari National Geographic, hasil penelitian Prof. Naomi Susan Baron, dari American University menyatakan, otak manusia cenderung lebih kuat dan lama merekam ingatan dari tulisan tangan daripada ketikan di layar komputer, laptop, tablet maupun smartphones.

Hal itu dibenarkan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Stella Cristie, dimana menulis merupakan kegiatan menuangkan pikiran. Artinya jika kita terbiasa menulis dengan teratur, maka cara berpikir  juga akan sistematis. Sebaliknya orang yang tidak mampu menuangkan pikirannya dalam tulisan, maka ia akan cenderung kesulitan dalam menyampaikan pendapatnya. Termasuk kurang percaya diri saat berbicara di depan publik.

Melihat realitas tersebut, Snowman Indonesia, selaku produsen alat tulis yang sudah dikenal sejak beberapa dekade lalu, terdorong membudayakan kembali tradisi tulisan tangan. “Kami merasa perlu melakukan sesuatu untuk mendekatkan lagi tradisi menulis tangan atau hand writing dengan Gen-Z dan Gen-Alpha. Pasalnya ada kecenderungan kelompok digital native ini kurang tertarik dengan menulis, karena dimudahkan oleh teknologi," ujar Ratna MS, Creative Director Program Snowman Indonesia, Selasa, 29 April 2025.

Output dari kampanye itu, Snowman mengadakan Lomba Menulis bertajuk “Tulis Cerita Cinta Dengan StellarMu”. Dikutip dari akun social media Snowman Indonesia, berbagai hadiah disiapkan, mulai dari gadget hingga smartwatch untuk peserta yang memenangi lomba. Lebih detail, setiap peserta dapat mengirim cerita cinta-nya melalui social media. Tulisan tak perlu panjang, cukup satu halaman.

Cerita tersebut diharapkan ditulis menggunakan ballpoint Stellar 2. Pulpen jenis ini cukup akrab di kalangan siswa, mahasiswa dan pekerja, karena selain enak dipakai menulis, harganya juga ramah kantong. Tema yang dilombakan juga relate dengan dunia anak muda, yaitu, pertama, gebetan masa sekolah. Kedua, romantis manis bucin, ketiga, selingkuh ter-epic.

Dan terakhir, cinta tak terbalas. “Saya kira tema-tema tersebut bukan sesuatu yang asing bagi anak zaman now. Topik tersebut pada dasarnya hanya pemantik saja, karena yang terpenting adalah bagaimana mengajak anak-anak kita gemar menulis tangan”, lanjut Ratna.

Respon masyarakat atas kampanye tersebut cukup positif, dimana dalam seminggu sejak kick-off, tak kurang 120 tulisan dikirimkan oleh netizen. Tulisan tangan mereka pun rata-rata mudah dibaca, yang menunjukkan bahwa tidak semua anak muda meninggalkan hand writing. Dalam jangka panjang, kemampuan menulis menunjukkan literasi dari bacaan kian membaik.

Kita akui dalam beberapa tahun terakhir, skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia belum menggembirakan. Namun seiring meningkatnya minat baca dan menulis, gap tersebut dapat dipersempit. Pasalnya literasi menjadi kunci untuk anak-anak Indonesia dalam bersaing dengan generasi muda negara lain.