Aji, Pensiunan Tentara Amerika Serikat Berjuang Promosikan Indonesia

Temporary Home atau International Indonesian Culture Center di kawasan Waco, Texas, Houston, menampilkan kegiatan seni dan budaya Indonesia.-Sportszone.id-Nonnie Rering
“Penarinya juga anak-anak bule berdarah Indonesia. Sebab, buat anak-anak cucu kami untuk datang langsung ke Indonesia. Semua itu butuh dana dan waktu. Jadi, memang lebih baik mereka datang ke Sanggar sehingga tak banyak mengganggu waktu dan materi mereka,” tutur Aji yang sudah menduda sejak beberapa tahun lalu dan kini sedang menjalin hubungan serius dengan wanita Indonesia yang menetap di kawasan Selatan Jakarta, Yulia Chandrajanti.
Aji dan Yulia Chandrajanti melakukan hubungan jarak jauh, tapi tetap saling mengunjungi setahun sekali atau dua kali.
Rumah Adat
Visi Aji adalah membangun enam rumah adat Indonesia di lima konsulat yang tersebar di seluruh AS juga Kedutaan besar Indonesia di Washington DC. Lima Konsulat yang ada di AS adalah Konsulat New York, Houston (Temporary Home), Chicago, San Fransisco, dan Los Angeles.
Menurut Aji, sebelumnya mereka mempunyai konsul jenderal di Texas, Houston: Andre Siregar yang sangat mendukung mereka untuk program-program sanggar ini. “Jadi memang kami masih mengharapkan agar secepatnya bisa dapat lahan agar rumah adat itu bisa terbangun,” cerita Aji.
Niat Aji memang sangat mulia agar Indonesia bisa lebih dikenal. Apalagi misinya ini berhubungan dengan perdagangan, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata.
BACA JUGA:Pantas Saja Barcelona Menang, Lamine Yamal Sudah Tahu Kemampuan Real Madrid di Final Copa del Rey
Menurut Aji, mereka pernah ke Kementerian Pariwisata mengusulkan misi ini, tapi sepertinya Kementerian Pariwisata belum ada kesempatan untuk membantu.
Itulah yang menjadi kendala bagi Aji selama ini. Tapi, beruntung semangat Aji tak pernah pudar. Dia terus berjuang dan berusaha agar suatu hari jalan baik akan terbuka baginya dan semua yang punya harapan sama sepertinya.
Rumah Aji di Texas, Houston, belum terwujud menjadi Rumah Gadang. Saat ini, masih rumah biasa dengan nama Wisma Aji.
“Kami terus mencari dana agar bisa membangun rumah adat sebagai tempat perwakilan di masing-masing konsulat. Pada 13 April 2025 lalu juga sudah diadakan pertemuan guna memperkenalkan diri siapa kami kepada para pengunjung. Harapannnya ada manfaat yang bisa dicapai dari pertemuan itu,” jelas Aji.