Gelombang Kritik Hantam Mental Pemain Manchester United

Ruben Amorim di Manchester United-X-
JAKARTA,Sportszone.id - Pelatih Manchester United Ruben Amorim memberi analisa terkait terus memburuknya permainan pasukannya. Dia meyakini gelombang kritik yang datang tanpa henti sudah menghantam mental pemainnya.
Ruben Amorim mengaku pemain Manchester United-nya menanggapi kritikan secara pribadi dan yakin bahwa kritikan itu menghambat kemampuan mereka untuk tampil.
Man United berada di posisi ke-15 dalam klasemen Liga Primer menjelang kunjungan Ipswich Town ke Old Trafford pada hari Rabu atau Kamis, 27 Februari 2025 WIB.
MU hanya meraih satu kemenangan dalam empat pertandingan terakhir mereka. Ipswich Town, tim promosi yang kini menghuni posisi 18 klasemen Liga Inggris bakal habis-habisan untuk mempermalukan MU di kandang.
Para pemain dikritik habis-habisan atas penampilan mereka di babak pertama melawan Everton pada hari Sabtu sebelum bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk meraih hasil imbang 2-2.
Kritik Ikut Beri Pengaruh
Dan Amorim mengakui bahwa sorotan yang datang bersama penampilan yang buruk memengaruhi skuadnya dan mengisyaratkan hal itu berkontribusi pada hasil yang negatif.
"Mereka merasakan tekanan yang mereka butuhkan untuk menang di Manchester United dan setiap kali kami kalah dan setiap kali mereka tidak tampil, ada banyak orang di media sosial dan di surat kabar yang memberikan banyak tekanan," kata Amorim seperti dikutip ESPN.
"Kemudian mereka turun ke lapangan dan mencoba memperbaiki keadaan tetapi tidak dengan cara yang baik, terlalu banyak berpikir, tidak bermain sebagaimana mestinya.
"Orang lain membicarakan mereka sepanjang waktu, semua teman mereka, media sosial, mantan pemain, dan mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang sangat pribadi dan terkadang sangat sulit bagi mereka untuk membalikkan keadaan."
PHK Karyawan Dampak dari Buruknya Permainan MU
Suasana di sekitar Old Trafford menjadi suram setelah pengumuman pada hari Senin bahwa 200 staf klub lainnya akan diberhentikan. Amorim mengatakan bahwa karyawan membayar harga atas kurangnya keberhasilan di lapangan.
Namun, pelatih asal Portugal itu bersikeras bahwa ia berharap hal itu tidak menambah tekanan pada lingkungan klub yang sudah ada.