Kalah Lawan Manchester United, Istri Striker Arsenal Dapat Ancaman Mengerikan dari Fans
![Kalah Lawan Manchester United, Istri Striker Arsenal Dapat Ancaman Mengerikan dari Fans](https://sportszone.id/uploads/kai-havertz-menyesal.png)
LONDON,Sportszone.id - Kekalahan 3-5 Arsenal lewat adu penalti lawan Manchester United di babak 3 Piala FA tak hanya menghilangkan kesempatan The Gunners untuk melaju lebih jauh. Namun kekalahan ini juga berdampak buruk bagi pemain.
Istri striker Arsenal Kai Havertz,Sophia Havertz salah satunya. Dia telah membagikan pesan-pesan kasar yang diterimanya di media sosial setelah Arsenal kalah dari Manchester United di Piala FA pada hari Minggu.
Sophia Havertz membagikan dua unggahan di Instagram story-nya pada hari Senin, termasuk satu unggahan yang memperlihatkan seseorang mengancam akan "membantai" bayinya yang belum lahir.
Arsenal tersingkir dari piala FA setelah kalah adu penalti dari pemegang gelar United. Striker Jerman Havertz kehilangan kesempatan untuk memenangkan pertandingan di Stadion Emirates ketika melepaskan tembakan dari jarak dekat dan kemudian penaltinya berhasil ditepis dalam adu penalti.
Sophia Havertz mengungkapkan rasa jijiknya atas pelecehan yang diterimanya setelah pertandingan.
"Bagi siapa pun yang berpikir bahwa menulis sesuatu seperti ini tidak apa-apa sungguh mengejutkan bagi saya. Saya harap Anda malu pada diri sendiri," tulisnya.
Menanggapi ancaman terhadap bayinya, ia menulis: "Saya tidak yakin harus berkata apa, tetapi tolong teman-teman lebih hormat. Kami lebih baik dari ini..."
Masalah Pelik di Sepak Bola Inggris
Otoritas sepak bola dan polisi telah mencoba untuk melawan pelecehan daring terhadap pemain. Asosiasi Sepak Bola Inggris mengatakan tahun lalu bahwa mereka menyediakan dana sekitar £25.000 pounds ($32.000) untuk membantu polisi memberantas insiden di Kejuaraan Eropa.
Pada Piala Eropa sebelumnya tahun 2021, pemain Inggris Bukayo Saka, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho menjadi sasaran pelecehan rasial di media sosial setelah gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan adu penalti dari Italia di final.
Badan pengatur dunia FIFA telah menyiapkan Layanan Perlindungan Media Sosial, yang katanya melindungi pemain, tim, dan ofisial dari pelecehan daring dengan menjaga agar umpan sosial mereka bebas dari kebencian.
Pada Piala Dunia Wanita tahun 2023, 20% pemain menerima pesan diskriminatif, kasar, atau mengancam, kata SMPS, sekitar setengahnya bersifat anti-gay, seksual, atau seksis.