Ruben Amorim: Kemenangan Terbesar Selama Saya di Manchester United

Ruben Amorim: Kemenangan Terbesar Selama Saya di Manchester United

Manajer Man United Ruben Amorim-X-

Harry Maguire yang Tak Kenal Menyerah

Harry Maguire memperlihatkan semangat yang dipuji Amorim melebihi apa pun.

BACA JUGA:Hasil dan Klasemen Liga Spanyol: Gol Telat Ronald Araujo Bantu Barcelona Bungkam Girona 2-1

Seandainya ia menyerah ketika Ten Hag memutuskan ia bisa bermain tanpa kaptennya pada tahun 2023, bek tengah itu tidak akan lagi menjadi pemain United. Sebaliknya, pemain berusia 32 tahun itu menolak kesempatan untuk bergabung dengan West Ham.

Bahkan setelah kehilangan jabatan kaptennya kepada Fernandes, Maguire menolak untuk menyerah. Di awal musim ini, ketika Matthijs de Ligt terpilih untuk posisi sentral dalam formasi tiga bek Amorim, dan ia menghadapi tantangan untuk merebut kembali posisi starter.

Dengan kontraknya yang memasuki tahun terakhir, Maguire sangat terikat dengan United sehingga bersedia menerima pemotongan gaji untuk memperpanjang masa baktinya di Old Trafford.

"Ini klub dengan banyak tekanan," tambah Amorim. "Tidak mudah bermain di sini dan Harry sangat penting bagi kami.

BACA JUGA:Hasil Denmark Open 2025: Luar Biasa, Jojo Bungkam Shi Yuqi untuk Gelar Juara

"Jika Anda mempertimbangkan semua yang telah ia lalui, ia adalah contoh yang bagus bagi setiap anak."

Amorim tahu ia membutuhkan kerja keras yang jauh lebih besar agar siapa pun dapat secara realistis yakin bahwa ia akan bertahan di United. Bersatu selama tiga tahun yang dibicarakan Ratcliffe baru-baru ini.

Ogah Kasih untung Pemburu Keuntungan

MU memang pantas waspada. Man United harus siap 100 persen saat menghadapi Brighton pekan depan agar terhindar dari kekalahan keempat berturut-turut di Old Trafford. Ini akan membuat para pemburu keuntungan kembali mengitari mereka.

Ia tahu banyak dari mereka yang melaporkan dan berbicara tentang klub tersebut, baik secara terbuka maupun tertutup, menyatakan pandangan bahwa Amorim akan kehilangan pekerjaannya cepat atau lambat.

BACA JUGA:Hasil Denmark Open 2025: Kalah, Fajar/Fikri Kembali Harus Puas di Posisi 2

Sudah menjadi hal yang biasa baginya untuk menyambut pembicaraan seperti itu dan menggunakannya sebagai motivasi, sekaligus menghibur diri dengan pengetahuan yang telah ia berikan kepada para pendukung yang telah membayar begitu banyak untuk melihat begitu sedikit dalam beberapa waktu terakhir—termasuk rasa malu di Grimsby, tim League Two, di Piala EFL pada bulan Agustus—namun tetap bernyanyi untuk menghormatinya, sebuah hari yang tak terlupakan.