Kembali ke Lintasan, Rizal Sungkar dan Detik yang Menggetarkan Jiwa

Putaran kedua Kejuaraan Nasional Speed Offroad di Sirkuit Hidzie, Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, akhir pekan kemarin, masih meninggalkan rasa gembira dan haru bagi pereli andal Rizal Sungkar dan navigatornya, Endure Fasa yang membela tim BPFilters Racing-Sportszone.id-BPFilters Racing Team
SUKABUMI, Sportszone.id - Di balik debu yang berterbangan dan deru mesin yang meraung dalam putaran kedua Kejuaraan Nasional Speed Offroad di Sirkuit Hidzie, Cikembar, SUKABUMI, Jawa Barat, menjadi sebuah kisah pulang kampung menggema, bukan ke rumah, tapi ke lintasan, medan tempur bagi seorang pereli.
Itulah yang terjadi akhir pekan lalu, saat Rizal Sungkar kembali mencium aroma tanah merah dan tantangan di ajang Kejuaraan Nasional Speed Offroad, setelah absen sejak 2017.
Ditemani navigator setia, Endure Fasa, Rizal Sungkar bukan sekadar ikut lomba. Dia menantang dirinya sendiri. Tubuhnya yang belum sepenuhnya pulih dari padatnya aktivitas, dan waktu, musuh yang tidak pernah bisa ditaklukkan, hanya bisa didekati. Dan, waktu jugalah yang akhirnya membedakannya dari gelar juara, dengan selisih yang nyaris tak terdeteksi mata manusia, yaitu 0,004 detik. Begitu tipis, begitu menyakitkan, namun begitu indah.
Detik yang Membawa Haru
Di kelas UTV G6, Rizal Sungkar melaju dengan kendaraan Can-Am barunya. Baru kali pertama, dia menjajal kelas ini. Latihan pun baru dia lakukan beberapa hari sebelum lomba. Tapi, darah reli yang mengalir deras dari keluarganya, termasuk sang ibunda, legenda reli Indonesia Ria Sungkar, membuatnya tetap mampu memberikan kejutan. Sejak hari pertama, Rizal Sungkar dengan cekatan menyusup ke tengah persaingan sengit antara TB Adhi, Verdy Yanuar, Bimo Pradikto, dan Yassin Kosasih.
BACA JUGA:Gerald Vanenburg Pede Timnas U-23 Bisa Menang Lawan Thailand Tanpa Penalti
Namun, bukan kemenangan semata yang membuat Rizal Sungkar terharu. Justru atmosfer kekeluargaan di antara para pesaing itulah yang membekas paling dalam di lubuk hatinya. Di lintasan, mereka bersaing mati-matian. Tapi di luar lintasan, mereka bersaudara. Ada pelukan. Ada tawa. Ada hormat. Tak ada dendam.
TB Adhi yang akhirnya berdiri di podium pertama, adalah sahabatnya. “Seru banget. Tapi yang paling seru ya melihat kekompakan semua pereli. Udah kayak keluarga,” ucap Ria Sungkar yang hadir langsung mendampingi putranya. Di usia 70 tahun, semangatnya tak padam, masih menyaksikan lomba, masih memberikan dukungan di pinggir lintasan, bersama cucu tercintanya, Olivier.
Lelah, Tapi Tidak Pernah Menyerah
Meski tak berada di posisi pertama, pujian tetap mengalir deras untuk Rizal Sungkar. Bonny Pratama, pemilik BPFilters Racing Team, menilai Rizal Sungkar sebagai pereli paling komplet yang pernah dimilikinya.
“Rizal tetap pemenang buat saya,” ujar Bonny Pratama. “Dia datang tanpa banyak persiapan, tubuhnya pun lelah, dan sempat salah pilih ban. Tapi ia tetap memberi pertunjukan luar biasa. Saya bangga,” imbuh Bonny Pratama.
BACA JUGA:Gerald Vanenburg Pede Timnas U-23 Bisa Menang Lawan Thailand Tanpa Penalti
Kata-kata itu, mungkin, tak akan pernah bisa membeli trofi. Tapi bisa menjadi bahan bakar bagi seorang pejuang yang akan kembali ke medan tempur. Karena bagi Rizal Sungkar, ini bukan soal gelar. Ini soal kembali. Ini soal hati.
Cinta dari Dalam Kabin