Erick Thohir Ungkap Alasan Suporter Tamu Tetap Dilarang Musim Depan

Erick Thohir Ungkap Alasan Suporter Tamu Tetap Dilarang Musim Depan

Erick Thohir saat Kongres Biasa di Jakarta-X-

JAKARTA Sportszone.id - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan kembali soal larangan suporter tim tamu hadir di kompetisi sepak bola Indonesia. Dia memastikan larangan itu diperpanjang, setelah sebelumnya larangan itu berlaku dua tahun sejak tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.

Larangan kehadiran suporter tim tamu seharusnya berakhir pada tahun ini, namun perpanjangan hukuman ini membuat kompetisi sepak bola Indonesia, termasuk Liga 1 Indonesia, masih tanpa geliat suporter tim tamu.

"Belum (diizinkan suporter tim tamu hadir). Ya gimana kondisinya. Kalau ada suporter yang menjadi korban lagi gimana. Berdosa tidak kita? Ketika suporter tidak bisa pulang ke rumah, dosa gak? Ini sepak bola jangan hanya menjadi entertainment," kata Erick Thohir seperti dikutip sportszone dari antara. 

Erick mengungkapkan diperpanjangnya larangan ini adalah karena ulah oknum suporter Persib Bandung yang "bereaksi berlebihan" saat merayakan juara "back-to-back" Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 Mei lalu.

Kala itu, oknum suporter Persib menyalakan flare dan petasan, hingga membuat laga melawan Persis Solo itu terhenti dua kali. Pelatih Persib Bojan Hodak dan sejumlah pemain sempat memohon untuk menghentikan aksi tidak terpuji itu, namun tidak digubris.

Hal ini membuat seisi stadion ditutupi oleh asap dan karena tak memungkinkan lagi melanjutkan laga, wasit Rio Permana Putra menghentikan pertandingan, walaupun laga masih menyisakan empat menit.

BACA JUGA:Alasan Erick Thohir Tunjuk Presiden Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI

BACA JUGA:Begini Isi Perubahan Statuta PSSI di Kongres Biasa

Pesta Juara Ternoda

Kondisi lapangan yang semakin berkabut karena ditutupi oleh asap, membuat seremonial juara juga sempat tertunda. Pesta juara Persib itu juga semakin "ternoda" setelah suporter berbondong-bondong turun dan masuk ke lapangan. Situasi ini membuat fasilitas di stadion GBLA rusak .

"Saya di sini karena kepercayaan FIFA dan pemerintah setelah peristiwa besar Kanjuruhan. Liga masih terjadi hal-hal, tapi tidak bisa salahkan klub dan liga saja. Kita harus introspeksi, suporter introspeksi, contoh ya lihat di Bandung kemarin. Akhirnya rugi. Dan yang paling sedih kemarin ada perwakilan FIFA," jelas Erick.

"Dan akhirnya keputusan FIFA apa, yang tadinya (hukuman larangan kehadiran suporter tim tamu) dua tahun, jadi diperpanjang. Jadi sedih," tambah dia.