Hasil Piala Sudirman 2025: Sengit Bak Film Thriller, Indonesia Gagal ke Final Usai Kalah 2-3 dari Korsel

Hasil Piala Sudirman 2025: Sengit Bak Film Thriller, Indonesia Gagal ke Final Usai Kalah 2-3 dari Korsel

Alwi Farhan berhasil sumbang poin lagi untuk indonesia saat kalah 2-3 dari Korsel-dok: PBSI-

Putri KW kalah dari An Se Young dengan 18-21, 12-21. Kekalahan ini bisa diterima karena sudah diprediksi Korsel unggul di tunggal putri.

"Permainan tadi saya cukup puas karena walaupun kalah dan An Se Young memang lawan yang sulit tapi dia tidak mudah mematikan saya. Harus melalui banyak pukulan dulu. Ingin menang pasti tapi saya fokus mau mengeluarkan permainan terbaik saya," ujarnya.

"An Se Young lebih konsisten dalam menerapkan pola permainan dan pukulan, saya masih suka hilang-hilang fokusnya. dia tadi seperti membiarkan saya menyerang lalu defense nya tinggal mengarahkan lalu balik menyerang, tadi serangan saya juga banyak mati dan terburu-buru."

BACA JUGA: Kasih Pesan Ini, Hansi Flick Kompori Lamine Yamal Biar Setara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo

Bola Selalu Bisa Ditebak

Putri KW sejauh ini memang tak pernah menang setiap kali lawan An Se Young. Rekor pertemuan dia dengan An se Young kini menjadi 0-5.

:Saya sudah mencoba tahan tapi ada beberapa momen dia sudah menebak arah bola saya dan spekulasi mempercepat permainan yang jadi menyulitkan," ujarnya.

"Pengalaman yang sangat luar biasa di turnamen ini untuk saya apalagi bisa bertemu An Se Young setelah lama sekali tidak bertemu. Saya banyak belajar soal konsistensi dari dia."

BACA JUGA: Demi Hadiah Uang, Ruben Amorim Larang Pemain Manchester United Loyo di Liga Inggris

Bangkit Lewat Bagas/Fikri, Tapi Tiwi/Fadia Kalah

Indonesia masih bisa memberi perlawan kepada Korsel. Ganda putra Indonesia Bagas Malauna/Muhammad Shohibul Fikri sumbang poin usai kalahkan Kim Won Ho/Seo Seung Jae 21-18, 13-21, 25-23

"Mengucap alhamdulillah puji syukur kami bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Tadi di lapangan mereka bukan lawan yang mudah, tangguh sekali tapi kami fokus pada diri kami sedniri. di belakang tim mendukung dengan cara luar biasa jadi kami harus lebih semangat lagi untuk memberikan yang terbaik," kata Fikri.

"Komunikasi saya dengan Bagas cukup baik, ada koh Anton dan senior kami a Fajar juga di kursi pelatih jadi benar-benar bisa saling mengisi. Kami diingatkan terus kelebihan dan kelemahan lawan," kata Fikri.

"Tidak ada kagok karena di latihan saya tidak selalu pasangan Daniel, atau Bagas dengan Leo. Diputar-putar juga jadi sudah saling terbiasa.

"Hasil yang sangat berarti buat kami. Ini membuat kami lebih percaya diri bahwa kami bisa mengimbangi mereka. Secara individu ternyata kami ada proses kemajuan. Kami bangga untuk Indonesia."