Tersendat-sendat di MotoGP 2025, Randy Mamola Ingatkan Fans Jangan Anggap Pecco Bagnaia Lemah

BACA JUGA:Manis Pahit Perasaan Gigi Lihat Kemenangan Pecco Bagnaia dan Jatuhnya Marquez di MotoGP Amerika Serikat

Terpaut 12 Poin Saja

Awal musim 2025 juga tidak mudah bagi Bagnaia, karena ia telah dikalahkan oleh rekan setimnya Marc Marquez - dalam hal kecepatan - di setiap putaran sejauh ini.

Bagnaia berada di posisi ketiga yang jauh di Grand Prix Thailand, sementara ia gagal naik podium dalam balapan yang ia selesaikan untuk pertama kalinya sejak Austin 2023 di GP Argentina, di mana ia berada di posisi keempat.

Pembalap Italia itu telah berjuang sejak pramusim untuk merasa nyaman dengan GP25, khususnya saat pengereman, meskipun telah membuat langkah maju di area ini akhir pekan lalu di GP Amerika.

Bersiap untuk finis kedua di COTA, sebuah kecelakaan yang dialami Marquez saat ia berada 2,2 detik di belakang memberikan kemenangan pertama musim ini kepada Bagnaia.

Menuju GP Qatar akhir pekan depan, Bagnaia kini hanya terpaut 12 poin dari pemimpin klasemen baru Alex Marquez, yang unggul satu poin dari sang kakak Marc Marquez.

BACA JUGA:MotoGP 2025: Miris, Fans Cueki Pecco Bagnaia Demi Tanda Tangan Marc Marquez di Paddock

Percakapan Rahasia Bagnaia dan Marc Marquez

Sementara itu, percakapan rahasia antara Marc Marquez dan Pecco Bagnaia setelah Grand Prix MotoGP Amerika terungkap. Percakapan itu mengungkap berbagai masalah yang dihadapi Bagnaia dalam balapan tersebut.

Grand Prix dramatis di Circuit of the Americas dimulai dengan penundaan start setelah Marc Marquez memicu eksodus dari grid saat ia berlari untuk mengganti motor keringnya.

Selama balapan, Marquez mengalami kecelakaan pada putaran kesembilan dari 19 saat memimpin dengan nyaman dan menyerahkan kemenangan kepada rekan setimnya di Ducati, Pecco Bagnaia.

Sebuah video yang dirilis oleh situs web resmi MotoGP mengungkap percakapan di balik layar antara Marquez dan Bagnaia yang mengungkap bahwa Bagnaia menghadapi beberapa masalah selama grand prix.

“Semuanya kering,” Bagnaia memulai.

“Saya menggunakan motor kering, tetapi dengan ban basah. Satu putaran seperti itu berlangsung seumur hidup.