Tim Bulu Tangkis Indonesia Cuma Raih 1 Gelar di 4 Turnamen Internasional, Bagaimana Evaluasi PBSI?

 Tim Bulu Tangkis Indonesia Cuma Raih 1 Gelar di 4 Turnamen Internasional, Bagaimana Evaluasi PBSI?

Lanny/Fadia juara Thailand Masters-dok: PBSI-

JAKARTA,Sportszone.id - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau PBSI langsung menggelar evaluasi untuk aksi para atlet bulu tangkis Indonesia di 4 turnamen internasional yang sudah bergulir di 2025. Sejauh ini, Indonesia baru meraih 1 gelar di 4 turnamen itu.

Lewat penampilan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang mengalahkan pasangan tuan rumah, Indonesia berhasil meraih 1 gelar dalam turnamen BWF Super 300 di Bangkok, dan 3 Runner Up melalui Komang Ayu Dewi (tunggal putri), M. Shohibul Fikri/Daniel Marthin (ganda putra), dan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda campuran). 

Pada ajang Daihatsu Indonesia Masters 2025, Jonatan Christie dan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto meraih posisi sebagai Runner up.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian mengapresiasi pencapaian atlet-atlet Indonesia dalam empat ajang tersebut. Dia meski begitu menyebut ada hal teknis maupun non teknis yang harus di evaluasi. 

Apresiasi dan ucapan terima kasih juga disampaikan Eng Hian kepada para pelatih yang telah bekerja keras dalam waktu yang singkat, sejak pembentukan tim pelatih di bawah kepengurusan yang baru pada 19 Desember 2024. 

“Dalam konteks organisasi, saya melihat perjalanan jangka panjang. Kita baru saja melakukan pergantian pelatih teknik dan fisik. Kita juga mixed & matched pasangan ganda. Ini semua merupakan usaha untuk mendapatkan racikan terbaik,” papar Eng Hian dalam keterangan tertulis yang dirilis PBSI. 

BACA JUGA: Super Banget, Siti Fadia Tampil di Dua Final Thailand Masters 2025

Uji Coba Pasangan

Eng Hian menjelaskan bahwa dalam roadmap kepelatihan selama 2025, pelatih dibebaskan untuk menguji coba berbagai pasangan. Ketika memasuki 2026, pasangan diharapkan sudah permanen dan kita akan mengejar poin dan peringkat agar masuk ke kualifikasi Olimpiade 2028.  

“Tentu capaian jangka pendek ini tetap perlu kita evaluasi. Dari empat pertandingan sejak Malaysia Open hingga Thailand Master, saya mencatat atlet kita butuh penguatan saat penyelesaian akhir, bagaimana mengatasi situasi kritis, dan harus mematangkan pola permainan. 

"Ini akan menjadi catatan dalam pengembangan latihan ke depan selain peningkatan individual skill di semua sektor,” papar peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 ini.

Atlet Muda Diberi Jam Terbang

Untuk itu, lanjut Eng Hian, terutama para atlet muda akan ditambah jam terbangnya untuk mendapatkan pengalaman dan belajar dari setiap pertandingan yang diikuti. 

“Selamat kepada Lanny/Fadia yang berhasil menjadi juara Thailand Masters 2025 dan juga para runner up, baik di Daihatsu Indonesia Masters dan Thailand Masters," kata Eng Hian.