Perkembangan tersebut menurut Sunaryo Kartadinata perlu dimaksimalkan lagi. Diharapkan ke depan, bisa terjalin kerja sama, salah satunya melalui penandatanganan perjanjian kerja sama atau MoU antara KBRI Tashkent dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Dengan adanya payung hukum, kita bisa dengan mudah menjalin kerja sama, salah satunya untuk pengiriman pelatih. Kerja sama ini bisa dibicarakan lagi dalam pertemuan antara pemimpin Indonesia dengan Uzbekistan,” urai Sunaryo Kartadinata.

Lebih lanjut Dubes RI untuk Uzbekistan tersebut memaparkan perihal keikutsertaan Indonesia dalam beragam ajang olahraga di Uzbekistan selain pencak silat, seperti dayung, sepak bola, dan gulat. Terlepas dari hasilnya, keikutsertaan Indonesia turut berkontribusi dalam perkembangan atlet-atlet Indonesia.

“Hubungan kerja sama dan partisipasi Indonesia dalam event olahraga di Uzbekistan sangat baik. Indonesia sudah sangat sering berpartisipasi dalam tiga-empat tahun ini,” ujar Sunaryo Kartadinata.

Menurut Sunaryo Kartadinata, Uzbekistan dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang signifikan dalam berbagai sektor termasuk olahraga. Keberhasilan Uzbekistan finis di peringkat kelima Asian Games 2022 Hangzhou misalnya, menjadi sebuah berita besar di negara tersebut.

“Perkembangan olahraga menjadi perhatian Uzbekistan. Tahun 2025 Uzbekistan akan menjadi tuan rumah Youth Asian Youth Para Games. Saat ini Uzbekistan juga sedang membangun kota Olimpiade,” urai Sunaryo Kartadinata seraya menyebut pihaknya bakal bertemu Sekjen Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia. (M1)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS