Diskusi Siwo Jaya soal Popnas XVII Jadi Momentum Evaluasi Atlet Muda
Siwo Jaya dan KONI DKI gelar diskusi soal POPNAS-X-
Ia menyoroti tantangan desentralisasi pembinaan pasca-POPNAS, ketika atlet kembali ke rumah dan tak lagi menjalani latihan intensif seperti saat di PPOP. Hidayat mengajak semua pihak untuk membangun sistem pembinaan terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dari sekolah hingga KONI.
Dispora DKI Siap Benahi Struktur Pelatih dan Pembinaan
Sementara itu, Andri Yansyah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, menekankan pentingnya ketegasan dalam manajemen olahraga daerah. Ia menyebut evaluasi POPNAS menjadi tolok ukur bagi pembenahan menyeluruh.
BACA JUGA:Aldi Satya Mahendra Gabung Tim Baru di World Supersport 2026
“Olahraga harus apa adanya. Kalau pengurus atau pelatih tidak berkinerja baik, harus berani diganti. Cabang olahraga yang tidak berprestasi wajib dievaluasi dan diperbaiki,” ujarnya tegas.
Sedangkan Kepala PPOP DKI Jakarta Rudiyanto memaparkan skema pembinaan atlet muda yang telah dijalankan pihaknya. Sistem tersebut mencakup tahapan mulai dari identifikasi dan rekrutmen, program latihan terencana, pembinaan karakter dan mental juara, dukungan akademik dan sosial, hingga evaluasi berkala melalui sistem promosi dan degradasi.
“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan agar atlet bisa tetap bersekolah tanpa mengganggu kegiatan akademis,” terang Rudiyanto.
Ia menegaskan, PPOP berperan penting sebagai penghubung antara pembinaan pelajar menuju jenjang PPLM, Pelatda, hingga Pelatnas.
BACA JUGA:Ketua BTN Sumardji Beri Garansi Marselino Ferdinan Gabung Timnas U-22 di SEA Games 2025
Dari sisi cabang olahraga, Herman Wijaya, Sekum Pengprov Wushu DKI Jakarta, menyampaikan rasa syukurnya atas hasil positif yang diraih tim Wushu di POPNAS XVII.
“Ini kali kedua Wushu DKI tampil di POPNAS, dan kami berhasil membawa pulang enam emas, dua perak, serta tiga perunggu,” ungkapnya.
Diskusi Siwo PWI Jaya ini menghasilkan satu kesimpulan penting: pembinaan atlet muda harus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan berkesinambungan dari tingkat dasar hingga ke puncak prestasi internasional.

Diskusi Siwo Jaya soal Evaluasi POPNAS XVII 2025-sportszone.id/Defri Saefullah-
Dengan sinergi antara Dispora, KONI, sekolah, dan berbagai pemangku kepentingan, DKI Jakarta diharapkan mampu menjadi barometer nasional dalam sistem pembinaan olahraga modern yang menyeluruh — melahirkan atlet juara dunia dari Ibu Kota.