JAKARTA,Sportszone – Pebulutangkis putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung berhasil merebut tiket final Kumamoto Masters 2024. Dia mengalahkan wakil Korea Selatan Sim Yu Jin dengan rubber game 21-18, 17-21,19-21 pada laga semifinal yang berlangsung di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Sabtu,16 November 2024.

Duel melelahkan bagi Jorji apalagi dia telat panas di laga. Perolehan poin antara keduanya juga sangat ketat sejak game pertama dan Gregoria Mariska Tunjung bisa gaspol di game dua dan tiga.

“Pertama, kredit saya untuk Sim Yu Jin yang tampil sangat baik di sepanjang turnamen ini. Tadi pun dia berhasil memberikan tekanan yang lebih besar kepada saya dibandingkan pertemuan terakhir di Piala Uber,” ujarnya seperti rilis PBSI.

“Saat itu, saya bisa nyaman bermain dan menang dua gim langsung. Hari ini terlihat dari awal dia sudah tahu mau main seperti apa,” dia menambahkan.

Jorji dengan demikian hanya butuh satu langkah lagi untuk mempertahankan gelar juara Kumamoto Masters yang diraih 2023 lalu. Dia bakal menghadapi wakil Jepang Akane Yamaguhi yang kalahkan Pornpawee dengan 9-21, 21-12, 18-21.

Gregoria Mariska Tunjung melawan Akane Yamaguchi di final Kumamoto Masters 2024 (PBSI)

Telat Panas dan Mulai Kuasai Keadaan

Gregoria Mariska mengatakan, Sim Yu Jin membuat dia telat panas. Pebulutangkis Korsel itu membuat Jorji susah mengubah arah permainan.

“Di gim pertama saya kesulitan untuk mengubah arah permainan, lalu di gim kedua sudah mulai bisa menguasai keadaan,” ujarnya.

“Di gim ketiga saya merasa kelelahan, terlihat di reli-reli akurasi saya tidak cukup bagus. Sim Yu Jin juga ada di semangat yang tinggi, tidak menyerah untuk mencoba mengejar ketertinggalan.”

Gregoria Mariska Tunjung berpeluang untuk mempertahankan gelar juara Kumamoto Masters usai lolos ke perempat final (dok PBSI)

Tidak Menyangka Bisa ke Final

Jorji mengaku masih belum percaya bisa lolos sejauh ini. Ini bakal menjadi final Kumamoto Masters keduanya dalam dua tahun beruntun.

“Puji Tuhan, Tuhan masih baik kepada saya, masih memberikan ketenangan di poin terakhir. Dan bisa final, senang sekali,” ujarnya.

“Saya tahu saya akan dapat kartu kuning karena saya sadar saya banyak sekali menunda permainan.Tidak menyangka bisa kembali masuk final.”