Hujan yang mengguyur Stade de France juga sempat membuat Saptoyogo Purnomo khawatir. Untuk klasifikasi T37, turunnya hujan yang membuat udara menjadi dingin bisa memengaruhi kinerja otot tangan maupun kaki.

“Saya tidak menyangka bisa pecah rekor pribadi karena situasinya hujan. Saat hujan bisa tidak maksimal karena bisa mempengaruhi otot di kaki atau tangan. Jadi saya hanya optimis untuk meraih medali,” ujar Saptoyogo Purnomo.

Sementara itu, pelatih para atletik Indonesia, Purwo Adi Sanyoto, mengapresiasi keberhasilan Saptoyogo Purnomo meraih medali perak.

“Di para atletik, kami menargetkan medali perunggu, tetapi Alhamdulillah hari ini lewat Saptoyogo Purnomo bisa meraih medali perak dan memecahkan rekor Asia atas nama Saptoyogo sendiri di Asian Para Games Hangzhou,” kata Purwo Adi Sanyoto.

“Saptoyogo Purnomo memiliki semangat, disiplin latihan, daya juang dan mental bertanding yang luar biasa. Kelebihan Saptoyogo Purnomo ini memiliki reaksi dan start yang bagus dibandingkan dengan lawan-lawannya, sehingga lebih mudah mempertahankan kecepatan menuju finish,” imbuh Purwo Adi Sanyoto.

Sementara itu, Saptoyogo Purnomo juga masih akan turun pada nomor pertandingan 200 meter putra klasifikasi T37. (rw)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS