Kebiasaan untuk menulis puisi untuk teman-teman yang akan melakukan perjalanan sendiri merupakan sebuah tradisi di era China kuno. Hal itu untuk menunjukkan kasih sayang, kerinduan, dan kesedihan mereka, di antara banyak emosi lainnya.
Disajikan pula kostum dan koreografi upacara penutupan yang telah dirancang dan dibuat sedemikian rupa untuk menampilkan keindahan dan gambaran puisi China.
Dalam satu adegan, para pemain secara kolektif membacakan baris-baris syair Bie Li atau Perpisahan karya penyair terkenal Dinasti Tang, Lu Guimeng, pada 618-907.
“Seorang pahlawan mungkin akan menyeka air matanya, namun tidak ketika ia berpisah dengan para teman-teman sesama pejuang. Tapi, dengan hati yang kuat, tak ada rasa penyesalan untuknya berpisah,” demikian penggalan puisi tersebut.
Kisah romantis tersebut terwujud sepenuhnya dalam penampilan bertajuk Tea for Farewell yang juga merupakan sebuah tradisi Tiongkok yang sudah dihormati sejak ribuan tahun lalu.Asian Para Games edisi kelima akan digelar pada 2026 di Aichi, Nagoya, Jepang. (M1)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS