Total, sejak 1967, Indonesia sudah 18 kali menghadapi Australia, tapi baru satu kali menang, sebaliknya menelan 14 kekalahan. Satu-satunya kemenangan yang dipetik Indonesia dari Australia terjadi pada 30 Agustus 1981 dalam laga kedua kualifikasi Piala Dunia 1982 di Surabaya, kala Herry Risdianto mencetak gol semata wayang dalam laga tersebut.
Kiprah Australia dalam Piala Asia sendiri baru dimulai pada 2007, atau satu tahun setelah mereka bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC pada 2006.
Australia juga mengikuti putaran final Piala Asia 2011, 2015, dan 2019. Dalam empat keikutsertaan terdahulunya itu, Australia selalu mencapai perempat final, bahkan dua kali masuk final pada 2011 dan 2015. Pada edisi 2015 kala menjadi tuan rumah itu, Australia menjuarai Piala Asia untuk kali pertama.
Socceroos, julukan Australia, lolos ke 16 besar Piala Asia 2023 setelah memuncaki Grup B usai mengalahkan India 2-0, menang 1-0 atas Suriah, dan ditahan seri 1-1 oleh Uzbekistan pada laga terakhir grup itu. Mereka memasukkan 4 gol yang dua di antaranya diciptakan gelandang Jackson Irvine, dan kebobolan satu gol.
Data itu menunjukkan produktivitas gol Australia tak terlalu jauh dari Merah Putih yang sejauh ini sudah memasukkan tiga gol, namun kebobolan 6 gol. Dengan peringkat 25 dan nilai 1.539,22 poin, Australia adalah tim Asia berperingkat FIFA tertinggi keempat setelah Jepang, Iran dan Korea Selatan.
Kalah Gemerlap
Tapi skuad mereka kalah gemerlap dari pada Jepang yang bertaburan pemain-pemain bintang yang bermain di liga-liga utama Eropa, termasuk Liga Primer Inggris, Liga Spanyol dan Bundesliga. Mayoritas anggota skuad Australia juga memang bermain di luar negeri, tapi kebanyakan bukan liga utama. Kapten mereka, kiper Mathew Ryan yang bermain untuk AZ Alkmaar di liga Belanda, mungkin satu dari tiga pemain paling menonjol dalam skuad Australia.