Dua tahun lalu, Ritsu Doan mencetak dua gol. Sedangkan, Dauzen Maeda membukukan satu gol. Tapi kedua striker Jepang itu tak mampu membobol gawang Indonesia, seperti juga saat melawan Vietnam dan Irak.

Timnas Indonesia yang berujung tombak Rafael Struick juga menghadapi bek-bek kelas dunia yang empat di antaranya adalah pilar Jepang pada Piala Dunia 2022. Salah satu dari bek itu adalah Takehiro Tomiyasu yang menjadi bagian dari transformasi Arsenal di Liga Primer.

Namun, dengan menghadapi bek-bek sekaliber Tomiyasu pun, timnas Indonesia masih bisa mencuri satu gol yang dibuat Sandy Walsh setelah diawali lemparan ke dalam langsung ke area gawang yang dilakukan bek kiri Pratama Arhan.

Kala melawan Samurai Biru itu, barisan pertahanan Indonesia membuat Jepang hanya bisa menciptakan dua upaya tepat sasaran dari total 14 upaya. Sebaliknya, timnas Indonesia hanya membuat tiga upaya tapi salah satunya tepat sasaran dan berbuah gol. Ha ini paling tidak menunjukkan Indonesia tampil lebih klinis.

Membawa Harapan

Pertandingan melawan Jepang itu membawa harapan bahwa timnas Indonesia bisa berbuat banyak saat menghadapi Australia dalam babak 16 besar. Laga melawan Australia lusa malam itu juga merupakan pertemuan pertama Indonesia dan Australia dalam kurun 14 tahun terakhir setelah timnas Indonesia menyerah 0-1 dalam kualifikasi Piala Asia 2011 di Brisbane, 3 Maret 2010.