Hasil Kumamoto Masters 2025: Lolos 16 Besar, Apriyani/Fadia Waspadai Strategi Jepang

Hasil Kumamoto Masters 2025: Lolos 16 Besar, Apriyani/Fadia Waspadai Strategi Jepang

Apriyani/Fadia lolos 16 Besar Kumamoto mMasters 2025-dok: PBSI-

Lawan Jepang Lagi 

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bakal krmbali menghadapi wakil Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto, pada babak 16 besar Kumamoto Masters Japan 2025 di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kamis (13/11).

BACA JUGA:Sassuolo Sikat Atalanta 3-0, Akun Liga Italia Puji Jay Idzes

“Pastinya kami harus siap capek dulu karena pasangan Jepang terkenal dengan permainan reli,” kata Fadia dalam keterangan resmi PP PBSI, Selasa.

Kewaspadaan Apriyani/Fadia muncul setelah memastikan kemenangan pada laga pertama turnamen Super 500 itu melawan ganda tuan rumah lainnya, Sayaka Hirota/Haruna Konishi, dengan 21-12, 21-18.

Apriyani menegaskan ritme permainan Jepang yang khas dengan reli-reli akan menjadi tantangan, terutama karena kondisi arena yang juga menuntut adaptasi ekstra.

“Alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan pertama hari ini. Kami menekan dari awal, tidak menurunkan ritme, sambil mencari feeling pukulan karena kondisi lapangan agak berbeda dengan pencahayaan kuning dan angin yang cukup terasa,” kata Apriyani.

BACA JUGA:Tercepat di Grup R Kejurnas Sprint Rally 2025, El Mayka Generasi Ketiga Pereli di Keluarga Sungkar

Persiapan Strategi

Fadia menambahkan persiapan strategi menghadapi unggulan ketiga telah disusun tim pelatih, namun eksekusi di lapangan tetap menjadi kunci.

“Strategi sudah disiapkan dan bersyukur pada laga pertama bisa berjalan efektif,” ujarnya.

Apriyani/Fadia juga mengatakan mendapat tambahan motivasi dari dukungan langsung suporter Indonesia yang hadir di arena.

“Terima kasih tadi ada suporter Indonesia yang hadir, ini jadi motivasi buat kami tampil maksimal,” kata Apriyani.

BACA JUGA:NBA: Buset, Luka Doncic Sudah Cetak 1.000 Poin dengan Lakers

Laga melawan Fukushima/Matsumoto akan menjadi ujian berat bagi Apriyani/Fadia yang tengah berupaya membangun kembali konsistensi di level Super 500 setelah melewati periode pemulihan dan adaptasi setelah cedera.