JAKARTA,Sportszone.id - Juara dunia MotoGP Marc Marquez terbukti bukan tipikal orang yang bisa berdiam diri lama. Dia mengaku sempat bertanya kepada dokternya apakah ia boleh membalap di tes Valencia, tetapi mereka memberikan ultimatum yang tidak dapat ia terima.
Seminggu setelah meraih gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya, pembalap berusia 32 tahun itu mengalami cedera bahu yang rumit setelah bertabrakan dengan Marco Bezzecchi di Grand Prix Indonesia.
Marc Marquez menjalani operasi bahu seminggu kemudian, yang membuatnya absen dari sisa musim 2025.
Pemulihannya berjalan lancar, setelah gendongan pembalap Ducati tersebut dilepas minggu lalu sebelum kunjungannya ke Grand Prix Valencia.
BACA JUGA:Sumardji Ungkap 2 Alasan Kenapa PSSI Ogah Umumkan Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
Marc Marquez juga tidak dapat mengikuti tes pasca-balapan di Valencia, meskipun ia telah bertanya kepada dokternya apakah ia boleh.
Namun, dalam video terbaru dari Ducati, ia mengungkapkan: "Saya bertanya, 'Tapi bolehkah saya melakukan tesnya?' Mereka menjawab, 'tidak'.
"Mereka mengatakan kepada saya, 'Jika Anda tidak jatuh, Anda bisa melakukannya'. Jelas, saya tidak bisa mengendarai motor tanpa memikirkannya (kemungkinan jatuh).”
Selama masa istirahatnya karena cedera, muncul laporan bahwa Marquez mengalami bengkokan sekrup di bahu kanannya setelah kecelakaan di Indonesia.
BACA JUGA:Soal Pelatih Baru Timnas Indonesia, PSSI: Sabar Dulu Ya
Namun, ia mengklarifikasi bahwa itu adalah sekrup dari cedera lama yang bengkok saat ia mengalami patah tulang humerus kanan yang parah di Grand Prix Spanyol 2020 dan tetap seperti itu sejak saat itu.
“Jangan khawatirkan cerita tentang sekrup bengkok itu,” katanya kepada mekaniknya.
“Itu sudah saya alami sejak 2020, sebelum cedera humerus.
“Mereka memasang sepotong tulang di sini [di bahu kanan saya] dengan dua sekrup.