OKLAHOMA CITY,Sportszone.id - Guard Oklahoma City Thunder, Shai Gilgeous-Alexander seakan tak peduli dijaga ketat bintang Houston Rockets pada laga pembuka NBA di Paycom Arena, Rabu 22 Oktober 2025 pagi WIB. Dia terus mencari jalan untuk menang saat pertandingan dilanjutkan ke over time di laga yang berakhir 125-124 itu.
Fokusnya hanyalah mencari cara untuk mencetak poin kemenangan, bukan pada fakta bahwa Kevin Durant sedang menjaganya. Pertemuan superstar di momen-momen penentu pertandingan pembuka musim yang menegangkan ini mungkin tidak luput dari perhatian penonton Paycom Center yang memadati stadion, yang menghabiskan malam dengan mencemooh Durant dan merayakan kemenangan Gilgeous-Alexander dan rekan-rekan setimnya di Thunder setelah akhirnya menyaksikan spanduk juara dikibarkan.
"Hanya mencoba untuk mendapatkan tembakan, saya merasa nyaman menembak pada saat-saat seperti itu," kata Gilgeous-Alexander seperti dikutip sportszone.id dari ESPN. "Otak saya begitu fokus pada momen itu sehingga saya bahkan tidak menyadari semua hal itu."
Namun, alih-alih menciptakan tampilan yang bersih, Shai Gilgeous-Alexander justru membuat Durant melakukan pump fake dan melakukan foul terhadapnya. MVP bertahan tersebut memasukkan kedua lemparan bebas dengan sisa waktu 2,3 detik, menutup penampilan gemilangnya dengan 35 poin untuk membawa juara bertahan meraih kemenangan 125-124.
BACA JUGA:Hasil NBA: Luka Doncic Menggila, Tapi LA Lakers Kalah dari Warriors
Gilgeous-Alexander juga menggagalkan debut Durant bersama Rockets, tim keempatnya sejak kepergiannya dari Thunder yang masih menjadi topik hangat di Oklahoma City lebih dari sembilan tahun kemudian.
Gilgeous-Alexander menggambarkan upacara prapertandingan untuk merayakan gelar juara musim lalu sebagai "surealis." Durant dan Rockets kembali ke ruang ganti tim tamu saat Thunder menerima cincin juara mereka, yang menampilkan lebih dari 800 berlian dan batu permata yang dipotong khusus dan ditata dengan tangan, sebelum mengibarkan bendera juara di samping papan skor tengah.
"Rasanya seperti naik selama 10 menit," kata Gilgeous-Alexander. "Momen yang luar biasa. Saya akan mengingatnya seumur hidup."
Butuh Waktu Lama Temukan Ritme
Gilgeous-Alexander membutuhkan sebagian besar pertandingan untuk menemukan ritme melawan pertahanan Rockets yang sangat besar dan fisik, yang memprioritaskan untuk memaksa bola keluar dari tangannya sebanyak mungkin sementara lawan mainnya di All-NBA, Jalen Williams, menonton dari bangku cadangan saat ia pulih dari operasi pergelangan tangan di luar musim.
BACA JUGA:Update NBA: Luka Doncic Komentari Absennya LeBron James di LA Lakers, Beban Bertambah?
Houston menahan Gilgeous-Alexander hingga hanya mencetak lima poin di babak pertama, lebih sedikit daripada total poinnya di babak pertama musim lalu, ketika ia memimpin liga dengan 32,7 poin per pertandingan. Power forward/center Chet Holmgren mencetak 18 dari 28 poinnya di babak pertama untuk menjaga Thunder tetap dekat dengan lawan meskipun Gilgeous-Alexander memulai pertandingan dengan kurang meyakinkan.
Gilgeous-Alexander hanya melepaskan lima tembakan di dua kuarter pertama, melakukan tiga turnover dan hanya memberikan satu assist meskipun berulang kali lolos dari double-team.
"Dia tetap fokus pada permainan," kata pelatih Thunder, Mark Daigneault. "Malam ini memang bukan malam yang sempurna baginya, tetapi dia tetap fokus. Dia memahami permainan 48 menit. Dia memahami permainan 82 pertandingan. Tidak selalu sempurna. Dan malam ini juga tidak sempurna bagi kami secara kolektif. Dan para pemain terus bermain tanpa kehilangan fokus atau tekad."
Baru pada kuarter keempat,setelah Oklahoma City tertinggal hingga 12 poin, Gilgeous-Alexander menemukan ritme permainannya. Ia mencetak 12 poin di kuarter tersebut, satu poin lebih banyak daripada yang ia raih di tiga kuarter pertama, yang ditandai dengan tembakan jumper jarak menengah yang sulit dihadang oleh stopper All-Defensive Amen Thompson untuk menyamakan kedudukan dengan tiga detik tersisa.