JAKARTA,Sportszone.id - Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri bersiap turun di turnamen bulutangkis Denmark Open 2025. Fajar/Fikri akan berjibaku bersama 14 wakil lainnya dari Indonesia.
Waktu persiapan kurang lebih dua pekan dimanfaatkan Fajar/Fikri untuk merapikan pola permainan dan menambah tenaga yang menjadi evaluasi dari dua turnamen sebelumnya, China Masters dan Korea Open dimana mereka bisa menembus babak semfinal dan final.
"Untuk saya pribadi, kondisi dan persiapan di latihan cukup baik. Kami memaksimalkan waktu yang ada dengan melatih lagi fokus di lapangan, menambah power dan bagaimana menerapkan pola dengan lebih rapi," kata Fikri.
"Persiapan kami sudah cukup untuk beraksi di sini. Yang berbeda dari dua tur Asia kemarin paling lebih ke adaptasi cuaca yang sudah mulai dingin, timpal Fajar.
BACA JUGA:Bos Aprilia Yakin Marco Bezzecchi Bisa Kalahkan Marc Marquez di MotoGP 2026
Mengenai potensi bertemu pasangan Korea Kim Won Ho/Seo Seung Jae di semifinal, Fajar/Fikri menolak untuk langsung berfokus ke sana. Juara China Open 2025 memilih untuk fokus satu pertandingan demi satu pertandingan.
"Di turnamen ini semua yang ikut mempunyai kualitas dan level yang merata jadi lawan kami bukan hanya Kim/Seo. Kami mau fokus ke pertandingan babak pertama dulu, kami harus waspada sejak awal," sahut Fajar.
"Ini akan menjadi turnamen ke lima bareng Fikri, semoga kami bisa konsisten dan lebih baik hasilnya dari sebelum-sebelumnya," harap Fajar.
Komentar Pelatih
Harapan yang sama digaungkan sang pelatih Antonius Budi Ariantho. Anton ingin Fajar/Fikri terus menunjukkan perkembangan yang positif.
BACA JUGA:Update NBA: Luka Doncic Komentari Absennya LeBron James di LA Lakers, Beban Bertambah?
"Semoga Fajar/Fikri bisa terus semakin membaik hasilnya. Paling tidak konsisten hingga babak akhir atau bahkan bisa sampai juara," kata Anton.
Sementara untuk dua pasangan lainnya, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan debutan Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat, ini yang ingin dilihat Anton.
"Untuk Leo/Bagas, saya ingin lihat mereka coba bangkit lagi, kembali ke level yang sebenarnya ketika bisa juara di Korea Open tahun lalu dan runner up All England tahun ini. Saya juga sudah diskusi dan memberikan latihan ekstra bagaimana di poin-pon akhir untuk tidak banyak melakukan error, hal yang terjadi dengan mereka di beberapa turnamen belakangan," ujar Anton.
"Sedangkan untuk Rian/Rahmat, sama seperti Rian/Yeremia kemarin, saya ingin lihat sejauh mana kekompakan mereka dari sisi kemistri, kecocokkan pola permainan dan tempo permainan di laga yang sebenarnya. Bila dilihat di latihan cukup baik karena Rahmat gaya mainnya kan banyak di depan jadi bisa blend dengan Rian yang dominan di belakang," terang Anton.