JAKARTA,Sportszone.id - Timnas Indonesia bakal melakoni putaran 4 pada 9 dan 12 Oktober 2025 nanti. Ada 23 hari lagi waktu pertandingan krusial yang bakal menentukan nasib Indonesia apakah lolos ke Piala Dunia 2026, lanjut ke playoff putaran 5 atau tersingkir.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir blak-blakan menyebut tekanan untuk Timnas Indonesia terus tinggi. Dia memaparkan strategi PSSI untuk menghadapi itu.
"Untuk persiapan Oktober, ya memang tekanannya terus tinggi. Satu, tuan rumah tadinya netral sekarang tidak. Kedua tadinya pertandingan kita ditaro jam 6 sore, setelah kita melakukan protes, alhamdulillah digeser jadi 20.15," kata Erick Thohir kepada wartawan.
Timnas Indonesia bakal menjalani dua laga berat melawan Arab Saudi pada 9 Oktober 2025 dan Irak pada 12 Oktober 2025. Indonesia menghadapi Arab Saudi pada pukul 20.15 waktu setempat atau OO.15 WIB.
BACA JUGA:PSSI Ganti Ketua Komdis dan Banding, Apa Alasannya?
Sedangkan laga kedua menghadapi Irak digelar pukul 22.30 atau 02.30 WIB. Selain waktu, Indonesia juga mencoba melobi soal wasit di pertandingan nanti.
"Saya dan Sekjen sudah mengirimkan surat resmi ke FIFA dan AFC soal penunjukkan wasit, soalnya dari negara regional yang sama dari Kuwait.
"Kita mencoba melobi wasitnya lebih netral seperti dari Australia, Jepang, China atau Eropa. Kita lihat saja hasilnya, tekanan itu gak menarik lah."
Erick Thohir menduga banyak pihak yang menginginkan Indonesia gagal lewat kendala-kendala yang diciptakan.
BACA JUGA:Hasil China Masters 2025: Sabar/Reza dan 2 Wakil Indonesia Langsung Tersingkir di 32 Besar
"Rupanya dengan sepak bola kita bangkit, banyak juga pihak yang mengantisipasinya. Padahal kan sepak bola itu diciptakan untuk kompetisi yang sehat," kata pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu.
"Banyak hal juga seperti pengawalan juga tidak ada. hotel juga kami pilih hotel yang tidak dipilih panitia, kita coba x faktor."
Review Pertandingan Tanpa Latihan
Erick Thohir juga mengungkapkan cara PSSI agar Timnas Indonesia tetap maksimal tanpa latihan. Soalnya, Indonesia praktis tak bisa melakukan persiapan jelang lawan Arab Saudi dan Irak.
"Pemain juga baru bisa mendarat pada 6 Oktober, kondisinya sama seperti di Austrlaia. saya sudah meminta hal ini diantisipasi," katanya.