JAKARTA,Sportszone.id - Minifootball atau Mini Soccer menjadi salah satu olahraga yang digemari masyarakat selain olahraga-olahraga lain. Sepak bola mini kelebihannya bisa dilakukan di tempat yang lebih kecil sehingga lapangan-lapanga swasta tersebar di beberapa wilayah.
Untuk di Jakarta, stadion ASIOP menjadi salah satu lapangan minisoccer yang cukup representatif. Namun kini sepak bola mini juga sudah banyak dihelat di berbagai pelosok Jakarta di lapangan yang dimiliki swasta.
Kini, sepak bola mini sudah punya wadah yaitu Federasi Sepak Bola Mini Indonesia atau FSMI. Dengan adanya FSMI, turnamen-turnamen sepak bola mini bahkan liga mulai terbentuk.
Lalu apakah Indonesia sudah memiliki klub minifootball yang profesional? Menurut Ketua FSMI, Eric Tuapattinaya, klub profesional di Minifootball belum ada.
BACA JUGA:FSMI Kembali Gelar Indonesia Mini Football Series, Jalan Menuju Asian Champions League
"FSMI ini berbeda dari yang lain karena memulai dari atas. Kalau federasi lain memulai dari bawah semuanya, kita justru punya kesempatan dari atas dulu, bisa ikut Piala Asia, bisa ikut Piala Dunia. Ini bukan kesempatan yg mudah buat federasi lain," kata Eric kepada sportszone.id dan beberapa media lainnya.
"Yang jadi tantangan buat kita, komunitas minifootball ini belum ada yang bisa disebut profesional. Profesional itu seperti klub yang ada gaji dan sistem yang bagus itu belum ada," dia menambahkan.'
Jangan Sampai Berbenturan
FSMI ingin mencari talenta khusus dari hasil pembinaan yang mereka lakukan sendiri. Mereka tak mau pemain minifootball berasal dari eks futsal atau pemain sepak bola sehingga berbenturan.
"Itu (Klub profesional) yang kita bangun sambil melihat talentanya. Talentanya kan berbenturan, misalnya ada mantan pemain futsal. Kita ingin juga membangun dari bawah makanya kita ambil dari SMA. Kita tak mau ambil dari SSB atau klub karena motivasinya berbeda," ujar Eric.
BACA JUGA:Berat, Timnas U-23 Cuma Imbang 0-0 Lawan Laos di Grup J Kualifikasi Piala Asia 2026
"Kita ingin membuat jalur baru, salah satunya lewat turnamen series yang kita bikin sekarang. Kita coba formula baru, apakah pasti berhasil, belum tentu juga.
"Kita mencari cara supaya mempercepat mengimbangi kebutuhan internasional kita. Dengan apa? dengan series. Kita siap partneran dengan EO lokal yang sudah biasa dengan komunitas lokal. itu yang kita coba."