JAKARTA,Sportszone.id - Golf dan DR (HC) Ir. Ciputra ibarat dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan. Kecintaan Ciputra kepada olahraga golf tak bisa dibantah lagi dan itu terwujud salah satunya lewat Ciputra Golfpreneur Tournement atau CGT.
CGT sudah memasuki edisi yang ke-10 sejak pertama kali digelar pada 2014. Banyak pegolf yang merasakan betul bagaimana bergengsinya turnamen ini untuk diikuti.
Ciputra tentu menginginkan CGT bisa mengangkat prestasi atlet golf Indonesia, meski sejauh ini belum bisa meraih juara. Golf adalah kecintaan lain Ciputra selain bisnis properti. Golf bukan sekadar olahraga dan hiburan baginya, tetapi juga medium penting dalam membangun relasi dan visi bisnis.
Perkenalan Ir. Ciputra dengan golf terjadi bukan karena tren atau gaya hidup semata, melainkan karena kebutuhan akan ruang untuk berpikir. Di tengah tekanan kerja dan beban sebagai pemimpin bisnis properti besar, ia mencari sarana untuk menyegarkan pikiran sekaligus tetap produktif. Golf, dengan karakternya yang tenang namun penuh strategi, menjadi pilihan yang sempurna.
Awalnya, seperti dikutip sportszone.id dari berbagai sumber, ia merasa asing dengan olahraga ini. Tapi seperti halnya ia menaklukkan kompleksitas dunia properti, Ir. Ciputra menyambut tantangan bermain golf dengan semangat belajar. Ia memandang olahraga ini bukan sekadar memukul bola, tapi sebagai proses pengendalian diri, akurasi, dan kesabaran. Ini kualitas yang juga sangat relevan dalam dunia bisnis.
Ketika Ciputra mulai bermain golf secara rutin, ia cepat memahami potensi besar dari olahraga ini dalam konteks jaringan bisnis. Lapangan golf menjadi tempat strategis untuk bertemu para pengusaha, pejabat, hingga investor asing. Di atas rumput hijau itulah banyak keputusan penting bisnis terjadi, termasuk kerja sama untuk proyek-proyek besar.
Golf tidak hanya menjadi bagian dari gaya hidup Ciputra, tapi juga kemudian menjadi bagian dari strategi ekspansi bisnisnya. Dalam sejumlah kawasan perumahan mewah yang ia kembangkan, Ciputra secara sadar menghadirkan lapangan golf sebagai magnet utama. Ia tahu, gaya hidup kelas atas memiliki keterkaitan erat dengan olahraga ini.
Salah satu proyek properti yang dikaitkan dengan golf misalnya Ciputra Golf Club & Hotel di Surabaya, yang terintegrasi langsung dengan kawasan pemukiman elite. Konsep ini kemudian direplikasi dalam bentuk lain di berbagai proyek, termasuk Citra Raya, CitraLand, dan Ciputra World. Dengan menggabungkan hunian dan fasilitas golf, ia menciptakan nilai tambah yang besar dan daya tarik bagi segmen premium.
BACA JUGA:Turnamen Ciputra Golfpreneur Tingkatkan Nilai Hadiah, Terbesar Sejak 2014
BACA JUGA:Total 21 Negara Ramaikan Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2025
Keseimbangan Manusia dan Alam
Lebih jauh lagi, Ciputra melihat golf sebagai simbol keharmonisan antara manusia dan alam. Ia selalu menekankan pentingnya estetika dan lanskap dalam setiap proyeknya. Lapangan golf bukan hanya fasilitas, melainkan juga bagian dari desain kawasan yang hijau, tenang, dan teratur, sejalan dengan filosofi "kota yang baik adalah kota yang manusiawi."
Tak sedikit anak muda yang terinspirasi oleh bagaimana Ciputra mengintegrasikan hobi dengan bisnis. Ia menjadi bukti bahwa golf bukan sekadar olahraga orang kaya, tetapi alat strategis untuk memperluas wawasan, membangun karakter, dan menumbuhkan jaringan yang bernilai tinggi.
Di masa senjanya, Ciputra tetap aktif bermain golf, meski tidak sesering dulu. Baginya, golf adalah cara menjaga kesehatan fisik dan mental. Ia pernah berkata, "Golf membantu saya berpikir jernih. Di lapangan, saya bisa merefleksi, merancang strategi, dan kadang justru menemukan solusi bisnis terbaik."
Warisan Ciputra bukan hanya deretan gedung dan kawasan hunian yang tersebar di berbagai kota di Indonesia dan mancanegara. Warisannya adalah cara pandang bahwa bisnis harus dibangun dengan visi, kedisiplinan, dan keseimbangan antara kerja keras dan waktu untuk diri sendiri, seperti saat ia menggenggam stik golf di pagi hari.