3. Sutiono Lamso
Striker satu ini adalah salah satu ujung tombak paling produktif dalam sejarah Persib. Sutiono menjadi andalan dalam mencetak gol, terutama di era keemasan Persib. Ia punya finishing yang mematikan, baik dengan kaki maupun kepala.
Sutiono bukan hanya pencetak gol ulung, tapi juga pemain yang cerdas dalam mencari posisi. Gaya bermainnya sederhana tapi sangat efektif, dan sering kali menjadi penentu kemenangan di laga-laga krusial.
4. Ajat Sudrajat
Ajat adalah ikon sejati Persib di era 80-an hingga awal 90-an. Bermain di posisi gelandang, ia punya daya jelajah luar biasa, semangat pantang menyerah, dan loyalitas tak tergoyahkan. Banyak bobotoh yang menyebut Ajat sebagai simbol kecintaan tanpa batas kepada klub.
Gaya bermainnya yang penuh semangat dan taktis membuat Ajat menjadi idola di mana-mana. Bahkan setelah pensiun, nama Ajat masih terus dikenang dan dijadikan panutan oleh pemain-pemain muda Persib.
5. Dede Rosadi
Meski tidak setenar pemain lain, Dede Rosadi adalah salah satu bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Persib. Ia terkenal dengan stamina luar biasa, kecepatan menyisir sisi kiri lapangan, serta umpan silang akurat yang sering berujung gol.
Dede merupakan tipe pemain pekerja keras yang jarang tampil di sorotan, tapi sangat vital perannya. Ia adalah contoh bahwa loyalitas dan konsistensi adalah bagian dari kehebatan seorang legenda.
6. Atep Rizal
Di era Liga 1 modern, Atep menjadi wajah dari Persib Bandung. Mantan pemain Timnas Indonesia ini bergabung dengan Persib pada 2008 dan langsung menjadi ikon karena dedikasi, teknik olah bola tinggi, dan selebrasi khasnya.
Atep adalah kapten yang dihormati. Ia memimpin Persib meraih juara ISL 2014, sebuah gelar yang sangat dinanti oleh bobotoh selama bertahun-tahun. Keakrabannya dengan fans menjadikan Atep lebih dari sekadar pemain — ia adalah simbol persatuan.
7. Maman Abdurrahman
Sebagai bek tengah, Maman dikenal karena gaya bertahannya yang elegan dan kemampuannya dalam duel satu lawan satu. Ia sempat menjadi andalan Persib selama beberapa musim dan tampil sangat konsisten.
Maman juga menjadi pemain penting di Timnas Indonesia dan sempat membela berbagai klub besar lainnya. Namun, masa-masa terbaiknya di Persib tetap menjadi kenangan indah bagi bobotoh. Saat di ujung kariernya, Maman Abdurrahman main dengan Persija yang merupakan rival berat Persib dari 2015 sampai 2024.
8. Vladimir Vujovic