Barça unggul empat poin dari Real Madrid di puncak La Liga dengan lima pertandingan tersisa.
BACA JUGA: Ada yang Berminat, Liverpool Sudah Pasang Harga untuk Transfer Darwin Nunez
Lamine Yamal Ejek Real Madrid
Sementara itu, Lamine Yamal juga mendapatkan sorotan tajam jelang duel leg pertama semifinal Liga Champions di stadion Olympic Lluis Companys melawan Inter Inter Milan. Yamal disorot gara-gara mengejek Real Madrid tak mampu kalahkan Barcelona tahun ini.
Alih-alih meralat, Lamine Yamal makin menegaskan lagi ejekannya. Dia mengatakan para pengkritiknya tidak dapat menyentuhnya saat ia menang setelah membanggakan keunggulan Barcelona atas Real Madrid setelah kemenangan final Copa del Rey pada hari Sabtu.
Yamal, yang mencetak dua assist dalam kemenangan 3-2 di perpanjangan waktu melawan Madrid pada akhir pekan, membuat banyak orang marah setelah pertandingan ketika ia mengatakan rival-rival Barça di Clásico "tidak dapat mengatasi" mereka musim ini.
Komentarnya muncul setelah kemenangan ketiga berturut-turut atas Madrid, menyusul kemenangan 4-0 di Bernabéu pada bulan Oktober dan kemenangan 5-2 di final Piala Super Spanyol pada bulan Januari.
"Saat saya menang, mereka tidak dapat mengatakan apa pun," kata Yamal dalam konferensi pers seperti dikutip sportszone.id dari ESPN.
"Ketika mereka mengalahkan saya, mereka dapat melakukannya juga."
BACA JUGA:Dipecat Real Madrid, Carlo Ancelotti Digadang-Gadang Segera Tangani Timnas Brasil
Laga ke-100 Lamine Yamal
Yamal, 17 tahun, berbicara menjelang pertandingan semifinal Liga Champions hari Rabu melawan klub Italia Inter Milan di Stadion Olimpiade, di mana ia akan tampil untuk ke-100 kalinya bersama Barça.
Jumlah pertandingan yang dimainkannya di usia yang masih sangat muda memang luar biasa, tetapi pemain internasional Spanyol ini tidak bermain seperti pemain muda yang baru pertama kali bermain.
Ia telah mencetak 14 gol dan 24 assist musim ini untuk menjaga Barça dalam perburuan tiga gelar, dan menegaskan bahwa ia tidak takut pada siapa pun saat ia tampil menghadapi lawan seperti Madrid dan Inter.
"Saya tidak takut, tetapi saya merasakan motivasi itu dan merasakan kupu-kupu di perut saya sebelum pertandingan," tambahnya ketika ditanya apakah ia pernah mengalami vertigo sebelum pertandingan besar.
"Saya pikir itu hal yang baik. Mengenai rasa takut, saya sudah lama meninggalkannya di taman di Mataró [tempat ia dibesarkan].