Terkait simulasi internal, menurut Putri penting sebagai sarana mematangkan persiapan, terutama dalam menghadapi tekanan yang akan muncul di turnamen beregu sebesar Piala Sudirman.
"Simulasi ini penting untuk mengasah kesiapan mental dan fisik, karena lawan-lawan di Sudirman pasti berat," ujarnya.
Putri KW juga menyebut format beregu justru menjadi pemacu semangat karena mendapat dukungan dari rekan satu tim di lapangan.
"Kalau main beregu itu lebih semangat, karena banyak yang mendukung dan suasananya beda dari pertandingan individu," ujar Putri.
BACA JUGA:Infografis dan Serba Serbi Barcelona Jelang Perjuangan Menuju Gelar Treble Musim Ini
Dua Tim di Simulasi
PBSI menggelar laga simulasi sebagai bagian dari persiapan akhir tim, sekaligus untuk mengasah kekompakan para pemain jelang kejuaraan beregu campuran dua tahunan tersebut.
Dalam simulasi itu, skuad Indonesia dibagi menjadi dua tim, yakni tim Garuda dan tim Rajawali.
Tim Garuda diperkuat pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari, tunggal putri Putri Kusuma Wardani, tunggal putra M. Zaki Ubaidillah, ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, serta ganda putra Daniel Marthin/M. Shohibul Fikri.
Sementara tim Rajawali diperkuat Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja (ganda campuran), Ester Nurumi Tri Wardoyo (menggantikan Gregoria di tunggal putri), Alwi Farhan (tunggal putra), Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (ganda putri), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra).