Namun setelah membantu Liverpool bangkit dari defisit 3-0 di babak pertama melawan AC Milan untuk memenangkan final Liga Champions 2005 di Istanbul, pelatih Leverkusen Alonso mengatakan bahwa timnya dapat meraih hasil serupa di BayArena minggu depan.
"Benar sekali," kata Alonso saat ditanya tentang penggunaan kemenangan Liverpool sebagai inspirasi. "Butuh waktu untuk menganalisis dan memahami hasil ini karena kami telah kalah telak. Semua hal tidak berjalan sesuai rencana karena kami sendiri.
"Namun, ini belum berakhir sampai semuanya berakhir dan, seperti yang Anda katakan, apa pun bisa terjadi. Pola pikir harus seperti itu dan jika ada peluang, kami akan berjuang untuk itu.
"Kami harus bangkit. Kami akan belajar dari ini dan percaya pada pertandingan berikutnya. Kami tidak akan menyerah begitu saja.
"Tiga gol? Anda tidak pernah tahu. Satu gol dapat mengubah segalanya."
BACA JUGA:Harry Kane Bisa Tinggalkan Bayern Munchen pada Januari Lalu, Tapi...
Pemain Tampil Tidak Sesuai Harapan
Setelah kebobolan gol pembuka pada menit keempat, Leverkusen juga melihat Mukiele dikeluarkan dari lapangan dan wasit Michael Oliver menghadiahkan Bayern penalti setelah intervensi VAR setelah Edmond Tapsoba melanggar Kane.
Namun, Alonso mengatakan bahwa timnya sebagian besar adalah arsitek kejatuhan mereka sendiri.
"Banyak hal yang tidak berjalan sesuai rencana hari ini, tetapi itu adalah kesalahan kami sendiri," katanya. "Kami tidak memiliki kendali yang baik dan membuat kesalahan besar. "Itu jelas sangat menyebalkan."